“kris,
kau?”
“kau
tau sekarang? Lakukan lah apa yang ingin kau lakukan”
Terdapat
banyak sekali, tanda sayatan di tubuhnya.
“apa
itu sakit?” Tanya ku sedikit lirih
“kau
bertanya?”
“kris,
kenapa kau tidak cerita padaku kalau kau”
“kurasa
ini tidak harus ku ceritakan”
“apa
linka tau”
“tentu
saja, sudah seharus nya dia tau.”
“bagaimana
bisa ini terjadi”
__ FLASHBACK __
Aku
adalah anak tertua di keluarga, tapi aku dalah satu-satunya memiliki tubuh
terkuat dari semua adik-adik ku. mereka cukup lemah, terkadang setiap tahun
salah satu adik ku mati akibat kondisi tubuhnya.termasuk adik ku tercinta.
‘kai’
Dia
yang paling ku sayang, tapi aku telat menolongnya. Hingga dia mati. Setelah
kejadian menyakitkan itu aku berjanji di ruangn suci ini akan menolong mereka
dan tidak akan yang mati lagi dari keluarga ku.
Dengan
cara mengorbankan.
‘tubuh ku sebagai tumbal, termasuk darah yang
akan ku tumpahkan setap harinya’
Sejak
kejadian itu, TAO lahir di dunia ini. dan dia sangat ku sayangi setelah kai.
Tapi tubuhku tidak bertahan lama, sayatan-sayatan yang semakin lama semakin
bertambah ini juga membutuh kan darah pemulihan.
Di
dunia ini, tidak banyak memiliki darah pemulihan yang cocok untukku. Tapi aku menemukanya,
darah pemulihan yang cocok untukku. Dari awal aku sudah mengetahuinya. Tapi
semakin lama ku mencari tahu tentangnya, aku tidak hanya ingin dia menjadi
sebagai pemulih ku. aku ingin lebih, lebih dari sekedar itu.
Hingga
akhirnya dia menjadi milikku.
Dia..
‘linka’
Suatu
hari aku butuh pemulihan sangat banyak, hingga akhirnya tubuh linka tidak bisa
menahan kekuatan ku. membuat tubuhnya mengurus dan terlihat tua.
Eomma
dan appa merencanakan memulihankan kondisi linka dengan memisahkannya dari ku
cukup lama. Hingga pada akhirnya aku menjadi halflife dan bertemu dengan.
‘sica’
__ FALSHBACK (END) __
“jadi,
kau tidak mencintai linka? Tapi kau membutuhkannya sebagai pemulihan?”
“tidak
sica, awalnya ku pikir seperti itu. tapi ku rasa tidak untuk sekarang, tidak
hanya sekedar butuh. Tapi aku menCINTAi nya”
“kau
bohong kris”
“tidak
sica, aku mencintainya”
“tapi
dia tidak”
“dia
berbohong, dia selalu mengatakan dia tidak mencintai ku. tapi selama ini dia
selalu berusaha
membuat ku tetap hidup, dia berusaha membuat ku tetap tertawa
dan tersenyum, dia berusaha membuat ku tidak memikirkan kematian lagi”
“kris”
“tapi
kurasa ini akhirnya, lakukanlah apa yang ingin kau lakukan sekarang. Maaf kan
aku tidak bisa membalas perasan mu.”
“tidak
adakah sedikit perasaan pun yang kau rasakan kepadaku kris?”
“ada,
tapi itu bukan cinta yang kau harapkan”
“jadi
apa?”
“itu
kasih sayang seorang kakak kepada adiknya”
“aku
tidak mau itu”
“tapi
aku melakukannya”
“DIAM!!!!”
Ku
lihat cairan bening dari lilin-lilin disini mulai menyelimuti tubuh kris. Ini
adalah ritual kematian yang tida pernah di gunakan dalam keluarga ini. tapi aku
melakukannya kepada orang yang ku cintai.
“kris”
“sedikit
lagi akan selesai sica”
“kris”
“HENTIKAN!!”
teriak seorang yeoja
DEG’
Dia?
jangan, jangan seperti ini.
“linka,
apa yang kau lakukan disini. Pergilah” usirku
“hentikan
semua ini sica”
“lihatlah
sebentar lagi cairan itu akan menyelimuti tubuhnya. Dan semua akan berakhir”
Secara
spontan linka mengambil sebuah lilin merah yang menjadi lilin utama dalam
ritual ini.
“apa
yang kau lakukan, jangan sentuh itu linka”
“beribu
tahun sica, aku membuatnya tetap hidup. Beribu tahun aku menjadi pemulihan
untuk
melihatnya tetap bernafas setiap hari. Aku ketakutan setiap malam kalau
saja kedua mata itu, ya mata kris tidak terbuka lagi di pagi hari. aku takut. Dan
sekarang kau akan membuat ketakutan ku itu muncul. Maka bukan ini jalan yang
benar”
Perlahan
ku lihat cairan yang sudah membungkam kris kini turun tidak menyelimutinya
lagi. Tapi beralih ke linka.
“hentikan
linka, sebentar lagi akan bulan purnama. Dan semuanya akan selesai”
“tidak
akan sica, aku tidak akan maembuat rencana mu semudah itu”
“hentikan,
linka. Bukan kau ingin ku bunuh tapi namja itu. KRIS”
“jika
pilihan mu kris, maka pilihan mu salah. Jika kau harap kris yang mati tapi
semua itu akan menjadi AKU”
Perlahan
saat bulan pernama menampakkan cahayanya. Linka menjatuhkan lilin tersebut dari
kepalanya dan membuat caira tersebut menyelimuti seluruh tubuhnya. Terlihat
kobaran-kobaran api yang datang dari lantai membuat lingkaran menutupi jalan
linka.
“andwe…
andwe, linka” teriak kris
Terlihat
linka masih memandang kris.
“sica,
kau. Apa yang kau lakukan? Bukanya kau bilang akan membunuh ku tapi kenapa
linka? Wae?”
Teriak kris di hadapan ku
“dia
yang memilih ini semua”
DEG’
Terasa
sedikit sakit di bagian perut ku saat kris mulai merapatkan tubuhnya. Tercium
aroma darah yang keluar dari bibirku, sekarang aku tau apa yang di lakukan
kris. Dia mulai mendekatkan wajahnya dan berbisik di telinga ku.
“bukan
itu yang harus kau lakukan sica, maka sekarang kau yang pantas mati”
*kris
prov*
Perlahan
ku kelurkan tangan ku yang sudah menyobek-nyobek perut seorang wanita yang sering
ku sebut sica. Terlihat darahnya yang keluar dari bibir dan bagian perutnya.
Hingga pada akhirnya tubuhnya tak berwujud lagi dan habis di telan cairan bening ruang suci ini.
Perlahan
aku berbalik, tampak sosok wanita yang ku cintai berbalut api tengah tersenyum
memandang ku.
“linka”
“gomawo
kris”
“ani
linka, kajjima. Tetaplah disini, biarkan aku yang melakukannya”
Dia
menggeleng pelan kepalanya.
“linka,
cukup sampai disini pekerjaan mu. Jangan lakukan lagi, jangan lindungi aku
lagi. Aku tidak mau hidup. Aku tidak mau”
“kris”
“LINKA
!!!”
“kris”
“ANDWE
LINKA, ANDWE!!! Wae LINKA WAE!!! Aku yang harusnya mati kenapa kau?”
“karena
aku.. MENCINTAI MU” lirihnya terakhir
“LINKA,
LINKA. LINKA !!!!!” teriakku melihat tubuhnya kini berbalut hingga tidak
berbentuk lagi.
“linka”
lirih ku saat api tersebut padam dan meninggalkan sedikit abu.
“linka”
ucapku lemah
Ruangan
ini dengan cepat kembali seperti semula. Lilin-lilin yang redup cairan yang
kembali kedapan lilin tersebut seperti tidak pernah di gunakan. Dan bulan
purnama itu juga kembali seperti bulan biasa.
“apa
rencana mu?” ucapku lirih.
Teringat
aku masih memeluknya, masih menyeka tangisnya. Aku masih menggenggam tangannya,
dan aku masih melihatnya terjaga saat ku terbangun.
“kris”
Ku
coba melihat kebelakang tampak beberapa orang yang familiar memandang ku nanar.
“eomma”
“hyung”
“tao”
“kris”
“appa”
“kris”
Perlahan
aku coba berdiri dan mulai menjauh dari mereka.
“kau
mau kemana nak?”
“aku,
aku akan mencari linka”
“kris”
Terasa
sedikit basah di kedua pipiku dan sedikit sesak di dadaku. Aku tidak akan
melihatnya lagi, wanita ku dimana dia?
“linka”
“kris,
linka sudah-”
“aku
akan pergi”
“mwo?”
“aku
tidak akan tinggal disini lagi”
“tapi
KRIS!!!”
Dengan
sigap aku terbang keluar dari gerbang dan meninggalkan rumah ini, sosok
pemulihan, sosok penumbalan, sosok-sosok itu tidak akan ku lihat lagi.
Begitu
juga dengan AKU.
__ END __
0 komentar:
Posting Komentar