Langkah kecil ku mengitari jalan ini seperti familiar bagiku, ku edarkan pandangan kesekitar tempat ini.
“taman” gumamku
melihat sekeliling
Ku petik setangkai
mawar putih yang masih segar berada dekat denganku. “cantik” gumamku kembali
melihat benda tersebut yang tengah ku genggam di tangan kiri.
Saat ketika ku ingin
berbalik.
“aauuuwww” ringisku.
“maaf” ucap seseorang
yang tengah berrdiri dihadapanku
DEG’
Suara itu
“neo gwechana?” tanya
seorang misterius tersebut yang kini tengah menggenggam tangan kananku.
DEG’
Dia…. Ucapku saat
melihatnya.
Tubuhku kaku, bibir ku
rasanya tercekat. Sulit mengucapkan “aku tidak apa-apa” atau “aku baik-baik
saja”
Tapi yang terlontar
dari mulutku.
“gomawo”
‘aish…. Dasar bodoh..
apanya aku ini. Apa maksudnya coba’ rutukku dalam hati.
Tapi apa yang kulihat,
dia bukan menanyakan maksud dari ucapanku. Tapi dia..
Tersenyum..
Bisakah ini berhenti
ini begitu indah.. ‘ahhhh.. dia sungguh sempurna’
(skip)
Aku bingung apa yang
terjadi setelah itu. Karena sekarang aku tengah berada dalam ruangan gelap. Ku
coba meraba sekitar ku, untuk mencari letak dimana pintu atau setidaknya aku
bisa menemukan tombol lampu. Sungguh ini membuat ku takut.
CKLEK
Seketika lampu hidup..
Tunggu dulu, bukan
lampunya yang hidup tapi.. “lilin?” ucap ku heran melihat sekitar.
Ku perhatikan dengan
seksama lilin tersebut. Ku ikuti jalur lilin tersebut. Lurus, berbelok kekanan,
dan berakhir pada sebuah ruangan.
Berbagai macam bunga
terliihat olehku. Dan saat ku menuju kesebuah meja.
DEG’
Dia… ya dia, kini
tengah tersenyum melihatku. Dia memperlihatkan sederatan giginya yang putih
kepadaku. Dan sekarang dia berdiri dan mulai melangkahkan kakinya menuju kerah
ku.
‘apa ke arah ku?’
rutukku panik
Semakin lama dia
semakin dekat… dekat.. dekat.. dan terakhir dia kini tepat berada di hadapanku.
Tak lepas dari wajahnya yang memiliki tirus begitu sempurna untukku. Dia tetap
tersenyum. “ahhh rasanya aku melelh sekarang” gumamku dalam hati.
“hangat” gumamku dalam
hati saat terasa tangan kanannya menyyentuh pipi kiri ku. Dia meyeka beberapa
helai rambutku dan mengait kan sebuah benda cantik yang berkilau untuk
mengaitkan rambutku.
Kini dia menarikku ke
sebuiah meja yang kini dihias begitu cantik nan sempurna. Dia menuangkan sebuah
minuman ringan kepadaku. Dan bisa kau sangka, dia menggenggam tanganku. Betapa
senangnya. Ini sangat lah indahh..
BLUSH….
Seketika angin kencang
keluar dari jendela disamping kami. Ini sangat menakutkan, semua lilin mati dan
ruangan ini menjadi gelap. Ingin rasanya ku panggil pria tadi. Tapi, aku
sendiri bingung. “siapa namanya? Aku sendiri saja tidak tau” pikirku.
Semakin lama ruangan
ini menjadi gelap, dan untuk meredakan ketakutanku. Ku coba memejamkan kedua
mataku beharap saat ku buka mata lampunya sudah menyala.
(skip)
Ku mengerjapkan kedua
mataku, dan kini posisiku tengah berdiri
di pingggir danau. Dengan pakaian yang simple. Ku edarkan pandangan kesekitar
danau ini, dan ku dapatkan dia….
Seorang pria yang
sama, wajah yang sama, tatapan yang sama, dan dengan senyum yang sama kini
tengah memegang sebuah buku.
Dia….
“hey” pangggilnya
sambil melambaikan tangannya ke arah ku.
Entah lah aku berjalan
sendiri atau aku sudah berjalan dari tadi. Karena sekarang aku sudah berada
didepannya.
Dia tersenyum dan
memegang tangan kananku. Ku lihat dia heran melihat sikapku. Ku coba untuk
duduk disampingnya.
“neo….” Ucapku
terputus saat dia melihat kearahku
“ne” ucapnya
“ka-kau… siapa?”
tanyaku..
“emm.. maksudnya, kau
siapa sebenarnnya?” jelasku kembali
Dia tersenyum sambil
mengusap lembut rambutku. Di raihnya kedua tanganku dan kini sudah terkait
sempurna kedua tangan kami.
“kau.. akan tau nanti”
ucapnya sambil mengecup lembut tangan kananku.
“neo…”
Ucapku terputus…. Saat
dia…
BRAAAKKKKK
“auuwwwww” ringisku..
TOK TOK TOK
“bangun.. lihat sudah
jam 7:25 nanti telat kesekolah…”
“mwo?” ku lihat jam di
samping mejaku…
“telat lagi… haaahhhhh
tidak” erangku sambil pergi masuk ke kamar mandi.
(skip)
Kini aku tengah duduk
di dalam kelas. Seperti biasa karena aku adalah seorang siswi, adalah
kewajibanku untuk hadir setiap hari kesekolah.
“huh.. ternyata mimpi.
Tapi siapa dia?” tanya ku murung.
“PERHATIAN” ucap ibu
guru..
Ada apa lagi nih, huh
bosan.. pasti pr lagi. Kalau engga pasti ada acara apa gitu..
“kita kedatangan murid
baru”
‘murid?’ tanya ku
dalam hati
“masuk” ijin ibu guru…
DEG’
Dia…
Wajahnya….
Matanya..
Hidungnya..
Bibirnya…
dan senyumnya……
dan senyumnya……
Ini tidak mungkin..
“perkenalkan dirimu”
kata ibu guru
“Annyeong, cho neun OH
SEHUN imnida. ” Ucapnya ditutup dengan senyuman
‘Ahhhh.. ini mungkin
hanya kebetulan’ gerutuku dalam hati
“ duduklah di tempat
yang kosong sehun-ssi” ucap ibu guru
“ne”
‘dan
sekarang..tunggu dulu. Kenapa dia kearah ku? Tidak tidak… jangan kepede an kau
linka’ gerutu ku kembali.
Dan benar saja. Dengan
sempurna dia kini tengah duduk manis tepat di sampingku. Bisa kau bayangkan dia
duduk di SAMPING ku. SAMPING KU.
“hay.. linka..
akhirnya kita ketemu lagi”
DEG’
Apa??? Ketemu lagi
jadi.. dia..
“neo..” ucapku
melihatnya terkejut..
Dia tersenyum…
END’
1 komentar:
Posting Komentar