RSS
IconIconIconIconFollow Me on Pinterest

FANTASI (one shoot)




Langkah kecil ku mengitari jalan  ini seperti familiar bagiku, ku edarkan pandangan  kesekitar tempat ini.

“taman” gumamku melihat sekeliling

Ku petik setangkai mawar putih yang masih segar berada dekat denganku. “cantik” gumamku kembali melihat benda tersebut yang tengah ku genggam di tangan kiri.
Saat ketika ku ingin berbalik.

BRAAKKKK

“aauuuwww” ringisku.
“maaf” ucap seseorang yang tengah berrdiri dihadapanku
DEG’

Suara itu

“neo gwechana?” tanya seorang misterius tersebut yang kini tengah menggenggam tangan kananku.

DEG’

Dia…. Ucapku saat melihatnya.
Tubuhku kaku, bibir ku rasanya tercekat. Sulit mengucapkan “aku tidak apa-apa” atau “aku baik-baik saja”
Tapi yang terlontar dari mulutku.

“gomawo”

‘aish…. Dasar bodoh.. apanya aku ini. Apa maksudnya coba’ rutukku dalam hati.
Tapi apa yang kulihat, dia bukan menanyakan maksud dari ucapanku. Tapi dia..
Tersenyum..
Bisakah ini berhenti ini begitu indah.. ‘ahhhh.. dia sungguh sempurna’

(skip)

Aku bingung apa yang terjadi setelah itu. Karena sekarang aku tengah berada dalam ruangan gelap. Ku coba meraba sekitar ku, untuk mencari letak dimana pintu atau setidaknya aku bisa menemukan tombol lampu. Sungguh ini membuat ku takut.

CKLEK

Seketika lampu hidup..
Tunggu dulu, bukan lampunya yang hidup tapi.. “lilin?” ucap ku heran melihat sekitar.
Ku perhatikan dengan seksama lilin tersebut. Ku ikuti jalur lilin tersebut. Lurus, berbelok kekanan, dan berakhir pada sebuah ruangan.
Berbagai macam bunga terliihat olehku. Dan saat ku menuju kesebuah meja.

DEG’

Dia… ya dia, kini tengah tersenyum melihatku. Dia memperlihatkan sederatan giginya yang putih kepadaku. Dan sekarang dia berdiri dan mulai melangkahkan kakinya menuju kerah ku.

‘apa ke arah ku?’ rutukku panik

Semakin lama dia semakin dekat… dekat.. dekat.. dan terakhir dia kini tepat berada di hadapanku. Tak lepas dari wajahnya yang memiliki tirus begitu sempurna untukku. Dia tetap tersenyum. “ahhh rasanya aku melelh sekarang” gumamku dalam hati.

“hangat” gumamku dalam hati saat terasa tangan kanannya menyyentuh pipi kiri ku. Dia meyeka beberapa helai rambutku dan mengait kan sebuah benda cantik yang berkilau untuk mengaitkan rambutku.
Kini dia menarikku ke sebuiah meja yang kini dihias begitu cantik nan sempurna. Dia menuangkan sebuah minuman ringan kepadaku. Dan bisa kau sangka, dia menggenggam tanganku. Betapa senangnya. Ini sangat lah indahh..

BLUSH….

Seketika angin kencang keluar dari jendela disamping kami. Ini sangat menakutkan, semua lilin mati dan ruangan ini menjadi gelap. Ingin rasanya ku panggil pria tadi. Tapi, aku sendiri bingung. “siapa namanya? Aku sendiri saja tidak tau” pikirku.

Semakin lama ruangan ini menjadi gelap, dan untuk meredakan ketakutanku. Ku coba memejamkan kedua mataku beharap saat ku buka mata lampunya sudah menyala.

(skip)
Ku mengerjapkan kedua mataku, dan  kini posisiku tengah berdiri di pingggir danau. Dengan pakaian yang simple. Ku edarkan pandangan kesekitar danau ini, dan ku dapatkan dia….
Seorang pria yang sama, wajah yang sama, tatapan yang sama, dan dengan senyum yang sama kini tengah memegang sebuah buku.

Dia….

“hey” pangggilnya sambil melambaikan tangannya ke arah ku.

Entah lah aku berjalan sendiri atau aku sudah berjalan dari tadi. Karena sekarang aku sudah berada didepannya.
Dia tersenyum dan memegang tangan kananku. Ku lihat dia heran melihat sikapku. Ku coba untuk duduk disampingnya.

“neo….” Ucapku terputus saat dia melihat kearahku
“ne” ucapnya
“ka-kau… siapa?” tanyaku..
“emm.. maksudnya, kau siapa sebenarnnya?” jelasku kembali

Dia tersenyum sambil mengusap lembut rambutku. Di raihnya kedua tanganku dan kini sudah terkait sempurna kedua tangan kami.

“kau.. akan tau nanti” ucapnya sambil mengecup lembut tangan kananku.
“neo…”

Ucapku terputus…. Saat dia…

BRAAAKKKKK

“auuwwwww” ringisku..

TOK TOK TOK

“bangun.. lihat sudah jam 7:25 nanti telat kesekolah…”
“mwo?” ku lihat jam di samping mejaku…
“telat lagi… haaahhhhh tidak” erangku sambil pergi masuk ke kamar mandi.

(skip)
Kini aku tengah duduk di dalam kelas. Seperti biasa karena aku adalah seorang siswi, adalah kewajibanku untuk hadir setiap hari kesekolah.

“huh.. ternyata mimpi. Tapi siapa dia?” tanya ku murung.
“PERHATIAN” ucap ibu guru..

Ada apa lagi nih, huh bosan.. pasti pr lagi. Kalau engga pasti ada acara apa gitu..

“kita kedatangan murid baru”

‘murid?’ tanya ku dalam hati

“masuk” ijin ibu guru…

DEG’

Dia…
Wajahnya….
Matanya..
Hidungnya..
Bibirnya…
dan senyumnya……

Ini tidak mungkin..

“perkenalkan dirimu” kata ibu guru
“Annyeong, cho neun OH SEHUN imnida. ” Ucapnya ditutup dengan senyuman

‘Ahhhh.. ini mungkin hanya kebetulan’ gerutuku dalam  hati

“ duduklah di tempat yang kosong sehun-ssi” ucap ibu guru  
“ne”
‘dan sekarang..tunggu dulu. Kenapa dia kearah ku? Tidak tidak… jangan kepede an kau linka’ gerutu ku kembali.

Dan benar saja. Dengan sempurna dia kini tengah duduk manis tepat di sampingku. Bisa kau bayangkan dia duduk di SAMPING ku. SAMPING KU.

“hay.. linka.. akhirnya kita ketemu lagi”

DEG’

Apa??? Ketemu lagi jadi.. dia..

“neo..” ucapku melihatnya terkejut..

Dia tersenyum…

END’

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar