Ku ganti baju tersebut dengan pakaian kering. Masih bisa ku rasakan liontin ini masih bertengger di leherku.
Ini nyata atau mimpi?
“aakkkkhhh..” bisa gila aku
memikirkannya.
Tapi aku perlu bukti…
Ku buka dengan perlahan kedua
mataku…
‘dimana ini?’ gumamku. Aku tidak
berada di tempat yang sama lagi seperti semalam.
Kini aku berada di sebuah ruangan
besar yang terhias dengan penuh lukisan-lukisan yang indah. Aku masih berdiri
mematung tidak bergerak. Tapi saat ku ingin bergerak…
“jangan bergerak…”
Ku lihat kesekelilingku. Tidak
ada orang, jadi siapa yang bicara?
Ku coba bergerak lagi..
“sedikit lagi.. jangan lah
bergerak…”
Tunggu dulu… siapa yang bicara
itu? dan ku akui sekarang aku takut. Apa itu hantu?
“selesai… nah sekarang kau boleh
bergerak”
Ku lihat sesosok pria tengah
tersenyum memandang kanvas dihadapannya.
“kau begitu cantik”
Wajahnya… masih tidak bisa ku
lihat. kenapa posisinya selalu terkena cahaya. Itu sulit untukku melihat
wajahnya.
Di putarnya kanvas dihadapannya
menghadapku.
DEG’
Jadi..
Dia melukis..
“aku….”
Sungguh cantik. tapi tunggu dulu,
itu wajah itu. bukan ..
“aku?”
Ku lihat pakian yag ku kenakan.
Sudah berubah dan ku raba wajah ku. aku yang berdiri disini tapi kenapa aku
berwujud yang lain?
Siapa sebenarnya aku? bukan,
bukan aku. tapi siapa wanita ini?
BRRAAAKKK…
ku berlari keluar dari
ruangan ini. tapi kenapa aku berlari?
Aku pun tak tau. Ku terus berlari dan terhenti pada sebuah pintu besar dan
membukanya dengan seluruh tenagaku… kenapa pintu ini..
“berat..”
Saat ku buka, tubuhku mematung
seketika. Saat terlihat jelas dihadapanku cairan merah berada dimana-mana.
Orang-orang disini sudah tergeletak tak bernyawa dilantai. Ku sentuh pipi
kananku.
“basah” ucapku saat cairan ini lolos
begitu saja.
Aku menangis. Tapi kenapa?
Ku coba masuk dalam ruangan ini.
dan..
BRRAAKKK
Pintu ini tertutup, ku coba
mengetuk dan membuka kembali pintu ini tapi tidak bisa. Terasa aroma yang masuk
dihidungku..
“amis”
Kucoba beranikan diri berjalan
melewati mayat-mayat yang berada diruangan ini.
“to-tolong…” ucap seorang wanita
di sampingku…
Ku coba merunduk dan mendekat
padanya..
“nyonya… nyoya… anda masih hidup?
Anda baik-baik saja? Aku akan menolongmu”
Ku coba berdiri dan menolongnya.
tapi langkahku terhenti saat seseorang masuk….
BRRAAKK…
“hentikan..”
Ku lihat orang-orang dipintu
mengerumuniku. Syukurlah ada bantuan yang datang…
“jatuhkan senjata mu”
“disini ada yang terluka”
“jangan sakiti dia”
“dia masih hidup”
“kami tidak akan kasar padamu..”
Apa yang mereka ucapkan? Ku lihat
tubuhku di cermin besar di samping ku. sekarang aku mengerti maksud mereka.
Aku.. ak-aku..
“pembunuh”
Dengan pisau berlumuran darah di
tangan kiriku. Dan di lengkapi bajuku yang sudah berwarna merah akibat cairan
merah yang ku bantai. Tapi kapan aku melakukannya? Dan sejak kapan pisau ini
ada? Aku bukan pembunuh.
Mereka mulai mendekat.. dan mulai
memegangiku yang meronta-ronta… ku lihat salah satu dari mereka mengeluarkan
sebuah benda kecil yang memiliki ujung yang runcing dan tajam. Dan
menusukkannya disalah satu lenganku…
Ini membuatku pusing. Semuanya
menjadi kunang-kunang dan GELAP..
Ku buka kembali kedua mataku… aku
berada di posisi yang sama dan tempat yang sama…
“tempat tidur”
Ku lihat kembali kedalam cermin..
bajuku…. Tanganku…
“ini mustahil..”
Semuanya banyak.. terdapat banyak
sekali bercak-bercaknya. Apa ini memang nyata? Ini sungguh sulit dipercaya.
Karena di bajuku terdapat banyak..
“darah..”
Tobe continue
0 komentar:
Posting Komentar