Ku lihat dari bawah. Gaun biru bercampuran putih terlihat menyeret kelantai. Tapi itu bukan gaunku. Terlihat juntaian rambut pirang panjang tapi bukan rambutku. karena rambutku warnanya hitam. Ku lihat wajahnya.
DEG’
di-dia.. tersenyum.. tapi di-dia
bukan aku..
“si-siapa ka-kau..”
Tubuhku membeku karena jarak kami
yang begitu dekat. Seketika ku lihat kedalam cermin liontin ini mengeluarkan
percikan cahaya yang menyilaukan. Semakin lama cahaya itu bukan hanya percikan
tapi seperti selimut yang menyerubungiku.
“ap-apa in-ini.. AAAKKKKKKHHH..”
Kini tubuhku berdiri di sebuah
perahu. Tunggu dulu perahu? Perahu? Kenapa aku bisa berada dalam perahu? Ku
lihat kesekeliling pohon-pohon yang menjuntai tinggi. Ini tidak seperti kesan
liburan yang berada di pantai yang biru atau bermain air yang bening dan sejuk.
Karena disini airnya berwarna..
“hijau”
Terlihat jelas tebing-tebing yang
kulewati. Suhu disini terasa dingin tapi itu tidak ku rasakan lagi karena..
“hangat” gumamku saat tangan
besar memelukku dari belakang.
Siapa yang memelukku?
Dan tunggu dulu. Baju ku
berubah….
Dia semakin memelukku erat. Tapi
karena risih ku lepaskan dekapan tangnnya di tubuhku. Kami tidak berbicara
sedikit pun hanya terdengar suara air dan tetesan air yang jatuh dari tebing.
Kini kedua bahuku terasa berat
saat dia meletakkan ..
“jas?”
Di bahu ku….
Aku tidak berani melihat
kebelakang. Walau hanya sekedar ingin mengetahui wajah orang yang misterius
tersebut. aku hanya terduduk di
perahu ini. ingin rasanya bertanya
panjang lebar kepadanya.
‘kenapa aku berada disini? Atau
kau ini siapa?’
Tapi yang ku lakukan hanya..
DIAM…
Keheningan kami terhenti saat
terdengar suara air. Bukan hanya sekedar suara air yang biasa. Suara itu
semakin lama semakin deras dan memekakan telinga…. Suara itu sangat familiar.
Suara itu adalah suara..
DEG’
“air terjun”
Perahu kami terasa bergoyang dan
kehilangan keseimbangan. Ku coba berbalik dan melihat sosoknya. Ku cipitkan
kedua mataku untuk melihat wajahnya dengan jelas karena terkena pantulan cahaya
sulit bagiku melihat jelas wajahnya.
Tapi yang bisa ku pastikan dia
adalah seorang..
“pria..”
Kini dia mulai mendekat dan
menarik lenganku. Dia mengucapkan sesuatau kalimat tapi tidak bisa ku dengar.
Apa yang dia katakan?. Seketika kami berdua berdiri sambil bergandengan tangan.
Bisa ku rasakan dia mengeratkan tautan tangan kami saat detik-detik perahu kami
meluncur melewati air terjun ……
Terasa tubuhku seperti melayang.
Hembusan angin terus menerpa wajahku…
Dan terhenti saat tubuhku terasa
sakit…
“auuuwww” erangku..
Ku coba bangkit dari tempat
tidur. Tunggu dulu jadi aku bermimpi? Jika itu benar tapi kenapa baju ku basah
semua?
“aneh..” ucapku….
Ku lihat kejendela yang mulai
memantulakan sinarnya. Berarti aku hanya bermimpi dan sekarang aku bangun dari
mimpi?. Kenapa aku seperti orang aneh….
Dan sekarang aku membelalakan
kedua mataku saat melihat cermin. Aku memakai…
Tunggu itu hanya mimpi kan.. tapi
kenapa aku..
Ini kan …
Baju…
Tobe continue
0 komentar:
Posting Komentar