RSS
IconIconIconIconFollow Me on Pinterest

Memories (chapter 2)




Ku lihat dari bawah. Gaun biru bercampuran putih terlihat menyeret kelantai. Tapi itu bukan gaunku. Terlihat juntaian rambut pirang panjang tapi bukan rambutku. karena rambutku warnanya hitam. Ku lihat wajahnya.

DEG’

di-dia.. tersenyum.. tapi di-dia bukan aku..

“si-siapa ka-kau..”

Tubuhku membeku karena jarak kami yang begitu dekat. Seketika ku lihat kedalam cermin liontin ini mengeluarkan percikan cahaya yang menyilaukan. Semakin lama cahaya itu bukan hanya percikan tapi seperti selimut yang menyerubungiku.

“ap-apa in-ini.. AAAKKKKKKHHH..”

Kini tubuhku berdiri di sebuah perahu. Tunggu dulu perahu? Perahu? Kenapa aku bisa berada dalam perahu? Ku lihat kesekeliling pohon-pohon yang menjuntai tinggi. Ini tidak seperti kesan liburan yang berada di pantai yang biru atau bermain air yang bening dan sejuk. Karena disini airnya berwarna..

“hijau”

Terlihat jelas tebing-tebing yang kulewati. Suhu disini terasa dingin tapi itu tidak ku rasakan lagi karena..

“hangat” gumamku saat tangan besar memelukku dari belakang.

Siapa yang memelukku?

Dan tunggu dulu. Baju ku berubah….

Dia semakin memelukku erat. Tapi karena risih ku lepaskan dekapan tangnnya di tubuhku. Kami tidak berbicara sedikit pun hanya terdengar suara air dan tetesan air yang jatuh dari tebing.
Kini kedua bahuku terasa berat saat dia meletakkan ..

“jas?”

Di bahu ku….

Aku tidak berani melihat kebelakang. Walau hanya sekedar ingin mengetahui wajah orang yang misterius tersebut. aku hanya  terduduk di perahu  ini. ingin rasanya bertanya panjang lebar kepadanya.

‘kenapa aku berada disini? Atau kau ini siapa?’

Tapi yang ku lakukan hanya.. DIAM…

Keheningan kami terhenti saat terdengar suara air. Bukan hanya sekedar suara air yang biasa. Suara itu semakin lama semakin deras dan memekakan telinga…. Suara itu sangat familiar. Suara itu adalah suara..

DEG’

“air terjun”

Perahu kami terasa bergoyang dan kehilangan keseimbangan. Ku coba berbalik dan melihat sosoknya. Ku cipitkan kedua mataku untuk melihat wajahnya dengan jelas karena terkena pantulan cahaya sulit bagiku melihat jelas wajahnya.

Tapi yang bisa ku pastikan dia adalah seorang..

“pria..”

Kini dia mulai mendekat dan menarik lenganku. Dia mengucapkan sesuatau kalimat tapi tidak bisa ku dengar. Apa yang dia katakan?. Seketika kami berdua berdiri sambil bergandengan tangan. Bisa ku rasakan dia mengeratkan tautan tangan kami saat detik-detik perahu kami meluncur melewati air terjun ……

Terasa tubuhku seperti melayang. Hembusan angin terus menerpa wajahku…
Dan terhenti saat tubuhku terasa sakit…

“auuuwww” erangku..

Ku coba bangkit dari tempat tidur. Tunggu dulu jadi aku bermimpi? Jika itu benar tapi kenapa baju ku basah semua?

“aneh..” ucapku….

Ku lihat kejendela yang mulai memantulakan sinarnya. Berarti aku hanya bermimpi dan sekarang aku bangun dari mimpi?. Kenapa aku seperti orang aneh….

Dan sekarang aku membelalakan kedua mataku saat melihat cermin. Aku memakai…
Tunggu itu hanya mimpi kan.. tapi kenapa aku..

Ini kan …

Baju…

Tobe continue

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar