“sempurna” gumamku.
“mari kita mulai” gumamku kembali.
Ku pijaki
kaki ku pada sebuah ruangan para penghuni kematian. Ku lihat mata mereka
melotot dan ada yang sampai membuka sedikit mulutnya. Sungguh menyedihkan saat
mereka mulai memuji ku dan mulai kagum akan sosok diriku yang hadir dihadapan
mereka.
Kau tau siapa aku?
Ini pasti
akan menarik mu dalam cerita ku atau berakhir seperti mereka. Tunggu waktunya…
“hai kau anak baru…” seseorang
memanggilku
“ya”
“aku kai”
“…”
“hei.ku bilang namaku kai.”
Ucapnya padaku.
Ku sambut tangannya .
“senang berkenalan”ucapku terputus
“dengan mu” sambungku kembali
“ohh.. tentu saja,aku pun begitu.oh
ya, rumah mu dimana? Mungkin kapan-kapan
aku bisa main kesana”
“ku rasa kau tidak perlu tau…
untuk sekarang”
“kenapa?”
“kau akan tau nanti…”
Mungkin untuk selamanya… sambungku
dalam hati ..
“hei.. hei…” pangginya saat ku
pergi begitu saja dari hadapannya.
Ku
masukkan kedua tangan ku kedalam saku dan mulai melangkahkan kaki keluar dari
ruangan ini. para wanita mulai berteriak dan tersenyum yang tidak ku harapkan.
Aku tidak perlu tindakkan yang terlalu berlebihan ini. dan langkah ku terhenti
saat seseorang..
“hai..”
Ku
pandangi wanita ini dengan tatapan datar. Ku lihat kedua tangannya terulur
kehadapan ku.
“apa ini?” tanya ku
“untuk mu”
Dan dia mulai berlari
“aneh” ucapku sambil berjalan
pergi menjauh dari tempat terkutuk ini.
(skip)
Ku
langkahkan kakiku mendekat pada meja di dalam kamar. Ku ambil sebuah benda
kecil, ku buka tutupnya dan mencoba memutar bawahnya.
“kau akan berguna”
Ku putar
kembali pada bagian bawah benda tersebut. dan memasukkannya dalam saku. Langkah
ku terhenti pada tempat awal ku memulai semua nya.
“cermin” gumamku
Ku toleh kesamping kanan tubuhku.
“jendela”
Apa ini harus? Apa ini salah?
Ya, ini salah.. salah karena
kalian memulainya.. ku rasa itu jawaban yang tepat.
pagi ini
sekolah sangat lah ramai. Mulai dari mereka kumpulan-kumpalan pembicara yang
tiada guna dan para penerjemah sebagai saksi. Dan aku? Ku harap mereka enyah
dari pandangan ku.
“hei.. hei…”
Langkah ku terhenti saat seseorang
sepertinya memanggilku.
“hei…” ucap seseorang sambil
menepuk pundakku.
“hei.. kau tau kabar ter hot di
sekolah”
“….”
“ahhh.. kau ini. kau pasti tidak
tau kan? Pastilah.. kau kan anak yang pendiam” ucapnya panjang lebar
“kau tau tidak?”
“tidak”
“eh.. kau ini.. makanya aku mau
bilang biar kau tau”
“apa?”
“kai”
“kenapa?”
“dia mati…”
“meninggal”
“iia.. maksudku itu,meninggal.apa
bedanya sih”
“terus”
“terus? Maksud mu?”
“terus dia kenapa?”
“mati..”
“meninggal”
“iia.. ia… iia.. aku tau.. dia
meninggal.. tapi ada yang aneh”
“apa?”
“aish kau ini.. apa,apa,apa,apa..
singkat bener Tanya nya”
“hemmm”
“dia meninggal didalam kamar
mandi. Dengan posisi yang menggenaskan”
“hemm”
“eh. Aku belum bilang tentang keanehan
nya. Kau terus hemm… hemmm.. apaan itu?”
“teruskan”
“ah, baiklah.. kenapa kau sekarang
jadi cerewet.”
“terserah”
“ada goresan lipstick di cermin
kamar mandi dan setangkai mawar merah. Aneh kan”
“ya”
“gitu aja?”
“maksudmu?”
“tanggapan mu cuman. Ya. Gitu doang”
“maunya”
“ahh.. terserah deh. Aku pergi
dulu”
Ku lihat
punggung pria tersebut semakin lama semakin hilang dari pandangan ku. itu
tidaklah aneh.itu bukanlah hal yang aneh, kalian juga berfikir seperti itu kan?
Dia.. ya dia.. kai. Mungkin seharusya dia berfikir untuk kedua kalinya untuk
bertindak seperti itu.. itu? kau tau itu apa? “Hahahahahahaha” ku rasa kalian
perlu tau itu apa. Tapi, nanti kalian akan tau. Jika ku kasi tau sekarang ini
tidaklah menarik.
Ku buka
dua buah kancing pada kerah baju kemejaku. Dan mulai memasukkan kedua tangan ku
kedalam saku. Berjalan seperti ini, sangat lah menyenangkan. Tapi ada yang
kurang.
“aakkhhhh”
Ku sentuh
bagian kepalaku. Aku melupakan sesuatu, mungkin ini sangat dibutuhkan untuk
melangkapi kegiatan ini.
“hei..”
Ku lihat seorang wanita datang
mendekat kepadaku
“hei, …”
“ya”
“emmm.. kau..”
“ya”
“apa ada acara malam ini”
“tidak ada”
“mau datang kerumah ku? ada pesta
loh”
“bagus”
“baguskan? Hhaha.. ku harap kamu
datang”
“baiklah”
“terimakasih”
“seharusnya aku yang bilang
seperti itu”
“maksudnya”
“kau akan tau nanti”
“baiklah, ku tunggu kau datang”
“ya”
“bye..”
“bye”
“bye kris”
“bye.. suzy”
suzy.. ya
dia suzy. Mungkin ku harus berterimakasih akan undangannya. Oh tunggu dulu ini
bukan undangannya, tapi undangan ku. ku tersenyum melihatnya yang terus
berjalan mundur sambil melihat ku. tunggu aku suzy..
akan ku tepati janjiku
dihadapanmu. Untuk mengembalikan nya. Ku pandang sebuah benda kecil yang berada
di tangan kananku. “malam ini” gumamku
“upacara pengembalian akan
dimulai” guamamku kembali
Ku lihat tubuhnya masuk kedalam
mobil ibunya.
“bye kris, ku tunggu nanti malam”
“bye”
Ini pasti akan menarik, tanpa susah ku
memikir. Dia mempermudahnya
Ku balikkan
tubuhku menghadap sebuah bangunan-bangunan yang penuh dengan penghuni bertopeng. Nikmatilah adegan sore ini. adegan
malam ini….
“akan menegang kan” ucapku
berbalik dan mulai berjalan meninggalkan tempat tersebut.
Tobe continue
0 komentar:
Posting Komentar