RSS
IconIconIconIconFollow Me on Pinterest

Lipstick (chapter 1)

Ku pandang kembali cermin dihadapanku. Kutarik tali yang terkait di leher dan sedikit menyimpulkannya pada ikatan terakhir.

“sempurna” gumamku.
“mari kita mulai” gumamku kembali.

Ku pijaki kaki ku pada sebuah ruangan para penghuni kematian. Ku lihat mata mereka melotot dan ada yang sampai membuka sedikit mulutnya. Sungguh menyedihkan saat mereka mulai memuji ku dan mulai kagum akan sosok diriku yang hadir dihadapan mereka.

Kau tau siapa aku?

Ini pasti akan menarik mu dalam cerita ku atau berakhir seperti mereka. Tunggu waktunya…

“hai kau anak baru…” seseorang memanggilku
“ya”
“aku kai”
“…”
“hei.ku bilang namaku kai.” Ucapnya padaku.

Ku sambut tangannya .

“senang berkenalan”ucapku terputus
“dengan mu” sambungku kembali
“ohh.. tentu saja,aku pun begitu.oh ya, rumah  mu dimana? Mungkin kapan-kapan aku bisa main kesana”
“ku rasa kau tidak perlu tau… untuk sekarang”
“kenapa?”
“kau akan tau nanti…”

Mungkin untuk selamanya… sambungku dalam hati ..

“hei.. hei…” pangginya saat ku pergi begitu saja dari hadapannya.

Ku masukkan kedua tangan ku kedalam saku dan mulai melangkahkan kaki keluar dari ruangan ini. para wanita mulai berteriak dan tersenyum yang tidak ku harapkan. Aku tidak perlu tindakkan yang terlalu berlebihan ini. dan langkah ku terhenti saat seseorang..

“hai..”

Ku pandangi wanita ini dengan tatapan datar. Ku lihat kedua tangannya terulur kehadapan ku.

“apa ini?” tanya ku
“untuk mu”

Dan dia mulai berlari

“aneh” ucapku sambil berjalan pergi menjauh dari tempat terkutuk ini.





(skip)
Ku langkahkan kakiku mendekat pada meja di dalam kamar. Ku ambil sebuah benda kecil, ku buka tutupnya dan mencoba memutar bawahnya.

“kau akan berguna”

Ku putar kembali pada bagian bawah benda tersebut. dan memasukkannya dalam saku. Langkah ku terhenti pada tempat awal ku memulai semua nya.

“cermin” gumamku

Ku toleh kesamping kanan tubuhku.

“jendela”

Apa ini harus? Apa ini salah?
Ya, ini salah.. salah karena kalian memulainya.. ku rasa itu jawaban yang tepat.
pagi ini sekolah sangat lah ramai. Mulai dari mereka kumpulan-kumpalan pembicara yang tiada guna dan para penerjemah sebagai saksi. Dan aku? Ku harap mereka enyah dari pandangan ku.

“hei.. hei…”

Langkah ku terhenti saat seseorang sepertinya memanggilku.

“hei…” ucap seseorang sambil menepuk pundakku.
“hei.. kau tau kabar ter hot di sekolah”
“….”
“ahhh.. kau ini. kau pasti tidak tau kan? Pastilah.. kau kan anak yang pendiam” ucapnya panjang lebar
“kau tau tidak?”
“tidak”
“eh.. kau ini.. makanya aku mau bilang biar kau tau”
“apa?”
“kai”
“kenapa?”
“dia mati…”
“meninggal”
“iia.. maksudku itu,meninggal.apa bedanya sih”
“terus”
“terus? Maksud mu?”
“terus dia kenapa?”
“mati..”
“meninggal”
“iia.. ia… iia.. aku tau.. dia meninggal.. tapi ada yang aneh”
“apa?”
“aish kau ini.. apa,apa,apa,apa.. singkat bener Tanya nya”
“hemmm”
“dia meninggal didalam kamar mandi. Dengan posisi yang menggenaskan”
“hemm”
“eh. Aku belum bilang tentang keanehan nya. Kau terus hemm… hemmm.. apaan itu?”
“teruskan”
“ah, baiklah.. kenapa kau sekarang jadi cerewet.”
“terserah”
“ada goresan lipstick di cermin kamar mandi dan setangkai mawar merah. Aneh kan”
“ya”
“gitu aja?”
“maksudmu?”
“tanggapan mu cuman. Ya. Gitu doang”
“maunya”
“ahh.. terserah deh. Aku pergi dulu”

Ku lihat punggung pria tersebut semakin lama semakin hilang dari pandangan ku. itu tidaklah aneh.itu bukanlah hal yang aneh, kalian juga berfikir seperti itu kan? Dia.. ya dia.. kai. Mungkin seharusya dia berfikir untuk kedua kalinya untuk bertindak seperti itu.. itu? kau tau itu apa? “Hahahahahahaha” ku rasa kalian perlu tau itu apa. Tapi, nanti kalian akan tau. Jika ku kasi tau sekarang ini tidaklah menarik.

Ku buka dua buah kancing pada kerah baju kemejaku. Dan mulai memasukkan kedua tangan ku kedalam saku. Berjalan seperti ini, sangat lah menyenangkan. Tapi ada yang kurang.

“aakkhhhh”

Ku sentuh bagian kepalaku. Aku melupakan sesuatu, mungkin ini sangat dibutuhkan untuk melangkapi kegiatan ini.

“hei..”

Ku lihat seorang wanita datang mendekat kepadaku

“hei, …”
“ya”
“emmm.. kau..”
“ya”
“apa ada acara malam ini”
“tidak ada”
“mau datang kerumah ku? ada pesta loh”
“bagus”
“baguskan? Hhaha.. ku harap kamu datang”
“baiklah”
“terimakasih”
“seharusnya aku yang bilang seperti itu”
“maksudnya”
“kau akan tau nanti”
“baiklah, ku tunggu kau datang”
“ya”
“bye..”
“bye”
“bye kris”
“bye.. suzy”

suzy.. ya dia suzy. Mungkin ku harus berterimakasih akan undangannya. Oh tunggu dulu ini bukan undangannya, tapi undangan ku. ku tersenyum melihatnya yang terus berjalan mundur sambil melihat ku. tunggu aku suzy..

akan ku tepati janjiku dihadapanmu. Untuk mengembalikan nya. Ku pandang sebuah benda kecil yang berada di tangan kananku. “malam ini” gumamku

“upacara pengembalian akan dimulai” guamamku kembali

Ku lihat tubuhnya masuk kedalam mobil ibunya.

“bye kris, ku tunggu nanti malam”
“bye”

 Ini pasti akan menarik, tanpa susah ku memikir. Dia mempermudahnya
Ku balikkan tubuhku menghadap sebuah bangunan-bangunan yang penuh dengan penghuni  bertopeng. Nikmatilah adegan sore ini. adegan malam ini….

“akan menegang kan” ucapku berbalik dan mulai berjalan meninggalkan tempat tersebut.

Tobe continue

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar