Aku
tidak tau sudah berapa lama aku menangis tadi malam, yang bisa di gambar
sekarang adalah mataku membengkak.
“kris”
Menyebutkan
namanya saja sudah membuatku sedih, bagaimana bisa ini terjadi. Aku harus
mencari tahu nya. Kenapa harus wanita itu?
Dengan
sigap aku bergegas pergi kesekolah.
Seperti
biasa, sekolah ini tidak pernah berubah. ‘ membosankan’ dengan setiap orang yang lalu lalang, aku
menangkap satu sosok yang ingin ku temui.
“lian”
gumamku
Ku
coba berlari dan mendekat padanya,terlihat dia sedang berbicara mesra dengan
pasangannya. Siapa lagi kalau buka tao oppa. Dari jauh sepertinya lian tau
kedatangan ku, dengan spontan dia berdiri dan mendatangiku.
“lian”
“ne..
bagaimana kabar mu sica”
“buruk”
“tentu
saja, kau sudah ketemu dengan linka?”
“tidak”
“kau
akan segera ketemu” ucapnya menyenggol bahuku.
Bisa ku lihat kemana arah mata
lian tertuju.
Saat
ku berbalik, terlihat lah dua orang yang tengah berjalan memasuki sekolah. Seorang
namja yag familiar untuk ku kenali tengah menggenggam tangan seorang yeoja di
sampingnya. Bisa ku tebak itu adalah linka.
Linka,
dengan rambut panjang coklat bergelombang. Memiliki mata bulat berwarna biru
dan bibir yang merah seperti mawar. Tapi tunggu dulu, ada yang berbeda dari
kris. Matanya, tidaklah lagi berwarna coklat keemasan.
‘biru
kemerahan’
Aku
terus memandang kris, untuk melihat reaksi nya melihat ku. aku menunggu jawaban
itu, tapi…
BLUSH…
Dia
lewat begitu saja , tidak memperhatikan ku. dengan jelas bisa ku lihat matanya
menagkap sosok ku. ada apa dengannya?
“kau
mengerti sekarang sica?”
“di-dia..
tidak mengenalku?”
“tentu
saja”
“wae”
“dimatanya
hanya ada satu wanita, yaitu LINKA”
Mataku
kembali mengakabur karena cairan bening yag melewati kedua pipiku. Wae? Kenapa
harus sekarang? Kenapa semuanya terjadi padaku?. Aku tidak terima semua ini.
“kau
tau tetang linka?”
“tentu
saja, aku teman dekat linka”
“katakan
padaku, semua mengenai linka”
“mwo?”
“semuanya
tanpa terkecuali”
“neo”
Ku beri
tatapan memohon kepada lian, dan pada akhirnya luluh dengan ku. lian menyuruhku
datang ke taman rumah pada sore hari. dia akan menceritakan semuanya mengenai
sosok linka kepadaku.
*linka
prov*
Entah
berapa lama rasanya aku tidak mengingat perasaan ini. sejak ritual tadi malam,
tubuhku terasa sedikit memanas akibat cairan bening penyembuhan ku. ku pegang
tenggorokan ku yang mencekat. Tingkat kehausan ku memuncak, ku pikir air yang
berada dalam gelas itu adalah darah. Tapi perkiraan ku salah, malahan cairan
air yang tidak berguna.
“chagia..”
“emm”
Sahut
ku pada sosok namja di sampingku, dia terus bermain-main pada jemariku.
Sesekali dia mengecup pipi ku.
“gomawo”
Sedikit
tertegun dengan kalimatnya, dia mengelus rambutku lembut.
“untuk
apa?” tanyaku
“telah
kembali ke sisiku”
“hanya
karena itu?”
“tentu
saja, jika kau tidak kembali tadi malam, ku rasa entah apa yang akan ku
lakukan”
Aku
sedkit terdiam dan berfikir tentang kejadian tadi malam, entah berapa kali dia
mengisap darah ku untuk menstabilkan halflifenya menjadi sempurna.
“oh
ia, tadi malam. Ada seorang yeoja yang datang kekamar mu”
“yeoja?”
“ne,
seingat ku seperti itu. saat itu kau sedang tidur di pangkuan ku. kau kenal
dia? Sepertinya dia orang baru di rumah”
Ku
lihat dia mengerutkan keningnya untuk berfikir, matanya bergerak dan terakhir
memandangku.
“seingatku
tidak ada orang baru? Entah lah, aku tidak tau nanti akan ku tanyakan kepada
eomma”
“ne,
dia yeoja yang cantik”
“jinjayeo?
Tapi yeoja di hadapanku ini yang lebih cantik”
“hahaha..
jeongmal? Haha kau merayu ku”
“ne,
sekarang aku sedang merayu mu.”
“rayuan
mu buruk”
“tapi
wajah mu memerah”
“yak!!
Hentikan”
“hahah
aigoo. Haha”
*linka
prov end*
Tanpa
mereka sadari,ada yang memperhatikan perbincangan mereka. Dengan posisi yang tak
jauh, dia mulai mengeluarkan taring-taring tajamnya. dan memicing kan mata
tajamnya kepada satu sosok yang menjadi targetnya.
“arrgggg…..
linka”
Tobe continue
1 komentar:
Lanjut,, kakak... JEbal!!.. :D
HAhahahhahaha
Posting Komentar