Kata mereka cinta itu indah. Apa itu benar?
Kata mereka cinta itu
buta. Apa itu benar?
Kata mereka cinta itu rumit. Apa itu benar?
Aku tak tau apapun mengenai cinta, karena ku belum
mengalaminya.
*kim ah ra prov*
“huh, berat sekali pintu ini.”
Gerutuku saat membuka pintu toko ini. Ku hirup wewangian dari bunga yang
terpampang rapi di toko ini. semuanya tampak warna-warni dengan berbagai macam
jenis.
TING.! *bunyi lonceng pintu*
Seorang namja dengan santai memasuki toko ku.
“aneyeonghaseo “ sapa ku ramah.
Dia hanya terdiam dan memandangku.
DEG’
‘perasaan apa ini?’ gumamku.
Dia tersenyum hangat dan menunjuk
sebuah bunga di belakangku.
“kau mau yang itu?” tanyaku.
Dia hanya mengangguk dan
tersenyum kembali.
“baiklah, kau mau berapa
tangkai?” Tanya ku lagi seraya mengambil bunga tersebut.
Ku lihat dia hanya menunjukkan
dua buah jari ditangannya.
“dua tangkai?” tanya ku
meyakinkannya. Dia hanya mengangguk menjawab pertanyaanku.
Ku berikan bunga itu, dan melihatnya pergi menjauh dari
tokoku.
“aneyeong…. Mampir
lagi ne?” ucapku melambaikan tangan.
Entahlah karena kalimatku yang aneh. Dia berbalik dan tersenyum
kembali dan tersenyum hangat padaku.
DEG’
‘kenapa perasaan itu muncul lagi? Perasaan apa ini’ gumamku
kembali.
Ku buka laci rak pada meja toko .
sebuah lembar foto terpampang disana,
dua orang dengan senyum yang mengembang melambangkan kebahagiaan terpacar di
raut wajah mereka.
“sahabat ku….. dunia ini terasa sunyi tanpamu” gumamku
sambil mengelus foto tersebut.
Cairan bening ini turun lagi saat mengingat akan sahabat ku. ku mabil foto
tersebut dan memasangkannya kebingkai foto.
Ku edarkan pandangan ke seluruh ruangan toko.
“nah… disitu
lebih cocok” gumamku. Ku gantung foto tersebut di dinding toko. “dengan begini,
kau akan selalu menemaniku” gumamku kembali.
*Skip*
Seperti biasa, setiap pagi aku
akan membuka toko. Tapi kini kegiatanku bertambah. Apa itu? menunggu seorang
namja yang setiap pagi datang ke toko ku. entah lah, aku tak ingat sudah berapa
kali dia sering datang ke toko ku. tapi itu tak membuat ku terusik. Malah aku
selalu bertanya, kenapa rasanya aku selalu menunggu kehadirannya setiap pagi.
Dia tak pernah berbicara, dia selalu memakai isyarat saat membeli bunga di toko
ku. dengan kedua jarinya. Atau dengan
mimic wajahnya yang selalu berubah.
Ku ambil 2 tangkai bunga tulip,
aku sangat menyukai bunga tulip. Apa kau tau arti di balik bunga tulip? Bunga
tulip melambangkan kesetiaan terhadap cinta. Walau aku belum tau apa itu cinta.
Tapi aku selalu berharap ada yang bisa menjelaskan padaku melewati bunga tulip
ini.
TING’
Bunyi lonceng pintu ku berbunyi
kembali, wajahnya tak asing lagi.
“bunga tulip lagi ?” Tanya ku.
dia hanya mengangguk.
“dua tangkai lagi?” tanyaku lagi.
Dan di jawab dengan anggukan lagi. Huff, apa dia bisu? Sepatah kata pun tak
pernah terdengar di telingaku dari bibirnya.
Ku tak tau, apa ini kebetulan,
atau suatu pertanda. Dia sering membeli bunga tulip di toko ku. apa dia
menyukai bunga itu juga? Entah lah aku tak tau. Itu untuknya atau untuk orang
lain juga aku tak tau.
“ini bunganya agashi” ujarku
menyodorkan bunga yang dia pesan tadi. Ku lihat dia berdiri didinding toko
melihat foto yang ku pajang beberapa hari yang lalu. dia menoleh melihat ku dan
menunjuk foto tersebut. Dari raut wajahnya mengatakan
‘siapa dia?’.
“dia sahabatku” jelasku.
Dia berjalan mendekat padaku dan
tersenyum kembali.
“gomawo” ujarnya. Apa? Apa tadi
dia berbicara.
Dia tersenyum dan mengelus kepalaku lembut. Semakin lama ku
lihat tubuhnya menghilang dari pandanganku. Aku mematung dengan kalimat
terakhirnya.
Ku pegang dadaku dan mengatur
nafasku. ‘ada apa denganku? ‘ gumamku. Sebuah lengkungan terukir diwajahku.
Entah lah, aku tak tau apa ini namanya. Kalimat yang dibilang cukup pendek yang
keluar dari bibirnya itu membuatku tak berhenti tersenyum.
Rasanya ingin berteriak, dan
loncat-locat kegirangan. Ku pegang kepala yang sempat dia elus dengan lembut.
Senyumanku makin mengembang, rasanya nafasku sulit tuk atur. Apa ini cinta?
Tolong jelaskan padaku.
Ku pakai pakaian yang sedikit
berbeda dari yang biasanya. ku siapkan 2 tangkai bunga tulip di atas mejaku dan
bersiap untuk kedatangannya. Siapa? Ya dia namja yang membuatku terus melayang
beberapa hari ini. Namja yang membuatku terus tersenyum seperti orang gila.
Hihihi… rasanya hidupku menambah warna dari bunga-bunga di tokoku.
2 menit….
10 menit…
‘kenapa dia
belum datang?’ gumamku.
1 jam….
3jam….
Aku panik, kenapa dia belum
datang? Ini berbeda dari yang biasanya. bukankah dia seharusnya sudah datang.
Ku pegang bunga yang ku siapkan untuknya. ‘dia datangkan? Apa terjadi sesuatu
terhadapnya? Apa jangan-jangan..?’ arghhh gumamku frustasi.
Aku cemas, ya sangat cemas. Sangkin paniknya tak sengaja ku menyenggol
vot bunga .Berbagai jenis bunga didalamnya berserakan dengan pecahan kaca vot
tersebut. Ku ambil bunga yang berserakan tersebut. Tapi pecahan kacanya terlalu
banyak.
“aauuwww” darah segar mengalir
dari ujung jariku.
‘sakit’
tapi seseorang manarik tanganku dan mulai
megobati jariku yang terluka tadi. Bukan dengan obat yang dari toko, atau obat
anti biotik. Dia menggunakan mulutnya, dia mengisap darah mangalir dari jariku.
Bisa terasa hangat dari mulutnya
menjalar keseluruh tubuhku.
Ku amati wajahnya dengan seksama,
cairan bening jatuh dari kedua pelupuk mataku. Dia terkejut akan ekspresiku yang
sontak membuatnya melepaskan jariku di bibirnya. Sapuan hangat tangannya
menyentuh kedua pipiku menyeka cairan bening tersebut.
‘hangat’
Dia memelukku dan mengelus
punggungku.
“ku kira kau tidak akan datang”
ucapku lirih.
Dia hanya diam dengan kalimatku.
“ku kira kau tidak akan pernah muncul dihadapanku lagi” sambungku lagi. Tapi
kini dia mempererat pelukkannya.
“baekhyun… byun baekhyun imnida”
ucapnya melepas pelukannya.
“uljima, emmm. Aku akan selalu
datang dan muncul dihadapan mu. Aku akan selalu ada disismu, dan selalu ada
sebagai warna di kehidupan mu” ucapya panjang lebar. Di tariknya tanganku dan
menyodorkan 2 tangkai bunga tulip kuning di hadapanku.
Ku pandang foto yang terpajang di
dinding toko. Aku tersenyum melihat foto tersebut
‘sahabat
ku, kini aku telah menemukan jawabannya. Dan arti dari sebuah kata cinta. Semua
itu benar, cinta itu indah saat kau menemukan warna mu yang hilang. Cinta itu
buta di saat kau kehilangan bagian warnamu yang semuanya selalu terfokus
padanya. Cinta itu rumit di saat kau menjalaninya, tapi semua itu melengkapi
kebahagian yang namanya cinta’ gumamku
Kini dia menggenggam kedua tangan
ku dan tersenyum hangat melihat ku. “SARANGHAE” ucapnya padaku. “nado
saranghae” jawabku.
‘sahabatku… ternyata cinta ku kini sudah lengkap… cinta yang dijelaskan
lewat tulip. Akan arti sebuah kesetiaan cinta ku kepada BAEKHYUN dan arti kasih
sayang terhadap sahabatku Park Chanyeol’
END’
0 komentar:
Posting Komentar