“apa
yang kau lakukan disini?”
Suara
itu.
Aku
tau siapa pemiliknya.
“kris”
“ku
dengar dari linka, kau mencari ku”
Ku
pandangi sosok namja dihadapanku ini. masih tetap sama, seperti awal pertama
melihat ku. memandang lurus kedalam mataku.
“kris?”
Dia
hanya diam tidak bergeming, dengan posisi berdiri yang tak jauh dariku. Dia
masih memandang ku sama.
“kris,
apa kau mengingat ku?”
“ne”
“bukankah
kau..”
“eomma,
menstabilkan ingatanku. Sedikit”
‘sedikit? Setidaknya itu mengingatkan nya
kepadaku’
“apa itu benar? Apakah yang dikatakan
linka itu benar?”
“sica”
Aku
mengambil langkah-langkah kecil mendekatinya.
“itu
bohongkan, kris?”
Semakin
lama jarak diantara kami semakin mengecil dengan langkah-langkah kaki ku.
Dan
pada langkah terakhirku.
“itu
pasti bohong” ucapku kembali saat posisiku hanya berjarak beberapa centimeter
darinya.
Dia
masih terdiam, dengan kedua bola matanya yang berwarana biru kemerahan. Mata
itu, tetap memiliki pesona keindahan yang memikat.
“tidak
bisakah kau menjadi milik ku?” ucapku memohon.
“tidak
bisakah, hanya aku yang kau miliki” ucapku melemah
“ti-tidak
bi-bisa kah, kau mencintai ku?” ucapku lirih hingga tanpa ku sadari cairan
bening ini lolos begitu saja dari kedua pelupuk mata.
“kris”
ucapku berkali-kali sambil memukul dada bidangnya.
“kris”
Ku
peluk sosok namja di hadapanku ini. sedikit terasa gemuruh menjalar keseluruh
tubuhku saat menyentuhnya.
‘aku merindukannya, sangat merindukannya’
Dia
tidak bergeming, dia tidak membalas pelukanku. Dan dia tidak mengeluarkan
sepatah kata pun dari bibirnya.
“kris”
Aku
mempererat pelukan ini. hanya ingin menyampaikan hasrat di dalam diriku yang
selama ini meraung memintanya kembali. Setidaknya ini mengobatiku. Tapi ku rasa
ini salah.
Ini
bukan sekedar, hanya menyentuhnya. Hanya memeluknya atau hanya sekedar
memanggilnya. Tidak puas untu ku. yang ku tau sekarang aku menginginkan…..
‘lebih’
Aku
tidak tau kalau sedekat ini sulit untuk mengontrol diriku. Dari dekapan ku kini
posisi berubah menjadi aku menarik tengkuk lehernya. Memperdalam pandangan nya
terhadap ku, setidaknya dia harus tau sedalam apa cintaku kepadanya. Semakin
lama terasa hembusan nafasnya menyentuh pipiku, aromanya semakin terasa,
aromanya semakin memikat. Aku tidak bisa berhenti, aku tidak bisa
melepaskannya.
Terasa
sedikit menggebu dan gemuruh menjalar keseluruh tubuhku. Apa ini? reaksi ku
sudah kelewatan pada batasnya. Aku semakin mendekatkan wajahnya hanya sekedar
mengecup bibirnya. Apa itu salah? Saat sentuhan bibirku mendekatinya.
“sica”
Seperti
bisikan, suaranya masih bisa ku dengar walau pelan.
Ku
lihat posisi wajahnya sudah tidak miring lagi mengincar bibirku. Tapi sejajar
dengan kedua bola mataku.
“kau
tidak bisa memiliki ku, sica”
DEG’
Apa yang dia katakan?
Perlahan
tangan ku merenggang dari tengkuk lehernya. Hingga akhirnya posisi kami menjadi
sedikit jarak yang jauh.
“wae?”
Tanya ku memberanikan diri.
“kau
tau apa alasan ku”
“linka”
Ku
lihat dia hanya terdiam dan sedikit menganggukkan kepalanya.
“tidak
bisakah itu aku?”
“tidak”
Aku,
kembali menangis. Air mata ini tidak bisa ku hentikan, mungkin ini adalah
ungkapan kekecewaan ku.
“bukankah,
dia… ya, dia si linka. Adalah wanita yang tidak mencintai mu”
“aku
tau”
Apa? dia tau?
Dengan
wajahnya yang datar, dia hanya menjawab
dengan entengnya.
“apa
kau tidak lelah? Apa kau tidak kecewa? Apa kau tidak merasa sedikit kesakitan?”
“tidak”
“kau
gila”
“ya,
aku memang gila. Sangkin gilanya aku tidak bisa hidup tanpa wanita itu”
“wanita
itu?”
“linka”
“CUKUP!!!
Aku tidak mau mendengarnya.”
“kau
juga harus tau sica, batasan di antara kita. Kau juga tidak bisa memiliki ku,
walau linka tidak ada di dunia ini”
“aku
tau, tapi aku tidak perduli”
“kau?”
Ku coba
berjalan dalam ruangan ini, baru ku sadari ruangan apa yang kami tempati
sekarang.
‘ruang suci’
Secara spontan aku mengambil posisi di
lingkaran suci. Dan kembali menghadap sosok namja yang sekarang tengah
membulatkan kedua matanya.
“sica,
apa yang kau lakukan di situ?”
“lihat
lah nanti kris, aku sica vampire
dari tingkat SLAVE. Akan memiliki dan hidup selamanya bersama MASTERnya yaitu
KRIS. Aku bersumpah di dalam ruangan suci ini dan disaksikan oleh seluruh dewa.
Aku akan menggunakan segala cara untuk mengubah jalan pikiran mu. Jika tidak,
dengan tangan ku sendiri aku akan MEMBUNUHMU, KRIS. Tidak linka maupun wanita
lain termasuk aku yang akan memiliki mu lagi. Itu SUMPAH KU”
BLUSSSSSHHHHH…
Seketika
lilin-lilin di ruangan ini hidup dan mengeluarkan sedikit cairan yang
menyelimuti lantai-lantai di seluruh ruangan rumah ini. cairan yang sedikit
lengket dan berwarna bening , menyertai dari sumpahku dihadapan dewa.
Ku
lihat kris berdiri pada posisinya yang mematung, ku coba mendekat padanya
tapi..
“jangan
sentuh dia”
Sedikit
terasa seperti tamparan, ku lihat sosok yang berdiri di hadapan kris.
“linka”
“tidakkah
kau mendengar peringatan ku?”
“kau?”
“jika
kau ingin membunuhnya, seperti sumpah mu sica. Maka kau harus berhadapan dengan
ku”
Ucapnya
dengan senyum evil.
Dengan
sigap aku berdiri dan melihat sekilas sosok namja yang ingin ku miliki.
“kita
lihat nanti”
Tobe continue
0 komentar:
Posting Komentar