RSS
IconIconIconIconFollow Me on Pinterest

Lipstick (chapter 3)



Ku senderkan kepalaku diatas meja untuk memejamkan kedua mata untuk beberapa menit saja. Tapi mereka selalu saja mengeluarkan abjad-abjad yang tidak beraturan yang terus membetur dan membal ke kepalaku.

“gossip” gumamku melihat mereka yang sudah menjadi beberapa kelompok yang menyudut.
“heeeeeiiiiiiiiiii…” teriak seseorang memasuki kelas
“apa lagi ini” erang ku mebalikkan kepala kearah yang berlawanan
“suzy”
“kenapa?” Tanya mereka
“mati”
“meninggal” ucapku
“iia.. iia.. maksudnya itu”
“apa?”
“ya itu”
“mati?”
“bukan”
“terus”
“meninggal”
“siapa?”
“eh.. kau ini. ya si suzy siapa lagi”
“kapan”
“mayatnya pagi ini didapat kan di dalam kamar mandi”
“kenapa sama ya?” Tanya mereka
“kai maksudnya”
“ya”
“entah lah”

Ku lihat mereka berdiskusi kembali masalah kematian suzy. “hahahaha” aku tidak butuh kesimpatikan kalian jika hanya mengandalkan kesempurnaan.

“kris”

DEG’

Suara itu

“kau tau kabar pagi ini”
“ya”
“suzy”

Ku lihat wajahnya sudah seperti menyedihkan. Ku tak suka wajahnya seperti itu, bukan tindakan yang seperti itu yang ku mau dari nya. Ku mulai berdiri dan meninggalkannya didalam kelas ku. bisa terlihat dari wajahnya yang terkejut akan tindakan ku, yang pergi begitu saja.

“aakkhh” erangku sambil memegang kepala

Kenapa jadi begini..

“kris”
“huh.. huh.. huh.. krish.. kris.. kris..”

Dia mengikutiku?

“kenapa pergi begitu saja?”Tanya nya kepadaku
“…”
“kau mau kemana?”
“….”

Ku hanya terus memandangnya tanpa menjawab ssatupun pertanyaannya.

“kenapa?” Tanya ku
“aku ikut”
“kenapa?”
“karena..”
“kenapa?”
“aku.. aku…”
“kenapa?”


Sekarang gantian aku yang terus bertanya kepanya.

“aku.. sebenarna aku meny-“
“HENTIKAN!!!”

Ku lihat dia berhenti dan melotot melihat ku.

“aku tidak mau mendengarnya” sambungku kembali

Kini ku melangkah jauh darinya. Ku angkat tangan kanan menyentuh dada. Degupan ini, detak jantung ini.

“sama” ucapku sambil tersenyum
“aku suka” jelasku kembali sambil memasukkan tangan kedalam saku.

Kini ku buka jendela kamar ku, pemandangan yang memiriskan. Apa yang akan terjadi jika ku angkat satu jari telunjukku dan membuat goresan asal yang mengarah ketubuh mereka. Kini ku terdiam melihat  mereka, ya mereka. bercanda, tertawa. sungguh mengasikkan untuk ku jadikan kebiasaan ku.

tapi....

lihat lah aku, lihatlah diriku. ku pandangi cermin di hadapanku yang tepat berada disamping jendela kamarku.

'tidak ada.. tidak ada satupun...' gumamku


BBRRAAAKKK..


'kenapa?' gumamku kembali melihat cermin dihadapan ku.


kini cairan bening turun dari kedua pelupuk mataku. ku gigit bibir bawahku menahan isakan yang tak ingin ku dengar.

"AAaaRRGGGGHHHHH.." erang ku mengepal tangan kanan ku.

BUG'
BUG' BUG'


ku pukuli bertubi-tubi dinding ini. sampai cairan kental berwana merah itu leluasa mengalir dari tangan ku.


"kalian......" ucapku melihat jendela kembali..
"akan tau seperti apa rasanya jadi ku" jelasku kembali melihat mereka.
Ku ambil handphone diatas meja kamar ku, dan mulai menekan beberapa dijit nomer handphone kemudian menekan tombol hijau untuk menjalan kan aksiku.
“…”
“yoboseo” ucapku
“….”
“ini aku kris”
“mianhae, soal tadi sore”
“aku hanya ingin mengajakmu makan,” jelasku kembali
“..”
“di rumah ku”
“….”
“ku masak banyak makanan”
“..”
“jinjayeo?”
“..”
“kalau begitu ku jemput jam 8.”
“..”
“baiklah…”
“..”
“bye”
“..”

BEEP.

Ku tekan tombol berwarna merah menghentikan pembicaraan kami, ku pandangi sebingkai foto seorang wanita yang tengah tersenyum manis.

“Yeppeo”

Ku elus lembut foto tersebut.

“akhirnya, waktu yang ku tunggu selama ini datang”

Ku pandang kembali foto tersebut dan meletakkannya kembali diatas meja. Ku pandang 2 buah benda disamping foto tersebut.
Ku sentuh salah satu benda kecil disampingnya. “ini akan ku gunakan nanti” ucapku dan kemudian mengambil benda satunya lagi. Ku cium aromanya dan menata benda tersebut. “akan ku gunakan pada bagian terakhir”

“hahahahhahahahaha” ku tertawa sekuat mungkin. Ini sungguh menarik.
 
Tobe continue

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar