“gossip” gumamku melihat mereka yang
sudah menjadi beberapa kelompok yang menyudut.
“heeeeeiiiiiiiiiii…” teriak
seseorang memasuki kelas
“apa lagi ini” erang ku mebalikkan
kepala kearah yang berlawanan
“suzy”
“kenapa?” Tanya mereka
“mati”
“meninggal” ucapku
“iia.. iia.. maksudnya itu”
“apa?”
“ya itu”
“mati?”
“bukan”
“terus”
“meninggal”
“siapa?”
“eh.. kau ini. ya si suzy siapa
lagi”
“kapan”
“mayatnya pagi ini didapat kan di
dalam kamar mandi”
“kenapa sama ya?” Tanya mereka
“kai maksudnya”
“ya”
“entah lah”
Ku lihat
mereka berdiskusi kembali masalah kematian suzy. “hahahaha” aku tidak butuh
kesimpatikan kalian jika hanya mengandalkan kesempurnaan.
“kris”
DEG’
Suara itu
“kau tau kabar pagi ini”
“ya”
“suzy”
Ku lihat
wajahnya sudah seperti menyedihkan. Ku tak suka wajahnya seperti itu, bukan
tindakan yang seperti itu yang ku mau dari nya. Ku mulai berdiri dan
meninggalkannya didalam kelas ku. bisa terlihat dari wajahnya yang terkejut
akan tindakan ku, yang pergi begitu saja.
“aakkhh” erangku sambil memegang
kepala
Kenapa jadi begini..
“kris”
“huh.. huh.. huh.. krish.. kris..
kris..”
Dia mengikutiku?
“kenapa pergi begitu saja?”Tanya
nya kepadaku
“…”
“kau mau kemana?”
“….”
Ku hanya terus memandangnya tanpa
menjawab ssatupun pertanyaannya.
“kenapa?” Tanya ku
“aku ikut”
“kenapa?”
“karena..”
“kenapa?”
“aku.. aku…”
“kenapa?”
Sekarang gantian aku yang terus
bertanya kepanya.
“aku.. sebenarna aku meny-“
“HENTIKAN!!!”
Ku lihat dia berhenti dan melotot
melihat ku.
“aku tidak mau mendengarnya”
sambungku kembali
Kini ku melangkah
jauh darinya. Ku angkat tangan kanan menyentuh dada. Degupan ini, detak jantung
ini.
“sama” ucapku sambil tersenyum
“aku suka” jelasku kembali sambil
memasukkan tangan kedalam saku.
Kini ku
buka jendela kamar ku, pemandangan yang memiriskan. Apa yang akan terjadi jika
ku angkat satu jari telunjukku dan membuat goresan asal yang mengarah ketubuh
mereka. Kini ku terdiam melihat mereka,
ya mereka. bercanda, tertawa. sungguh mengasikkan untuk ku jadikan kebiasaan ku.
tapi....
lihat lah aku, lihatlah diriku. ku pandangi cermin di hadapanku yang tepat berada disamping jendela kamarku.
'tidak ada.. tidak ada satupun...' gumamku
BBRRAAAKKK..
'kenapa?' gumamku kembali melihat cermin dihadapan ku.
kini cairan bening turun dari kedua pelupuk mataku. ku gigit bibir bawahku menahan isakan yang tak ingin ku dengar.
"AAaaRRGGGGHHHHH.." erang ku mengepal tangan kanan ku.
BUG'
BUG' BUG'
ku pukuli bertubi-tubi dinding ini. sampai cairan kental berwana merah itu leluasa mengalir dari tangan ku.
"kalian......" ucapku melihat jendela kembali..
"akan tau seperti apa rasanya jadi ku" jelasku kembali melihat mereka.
Ku ambil
handphone diatas meja kamar ku, dan mulai menekan beberapa dijit nomer
handphone kemudian menekan tombol hijau untuk menjalan kan aksiku.
“…”
“yoboseo” ucapku
“….”
“ini aku kris”
“mianhae, soal tadi sore”
“aku hanya ingin mengajakmu
makan,” jelasku kembali
“..”
“di rumah ku”
“….”
“ku masak banyak makanan”
“..”
“jinjayeo?”
“..”
“kalau begitu ku jemput jam 8.”
“..”
“baiklah…”
“..”
“bye”
“..”
BEEP.
Ku tekan
tombol berwarna merah menghentikan pembicaraan kami, ku pandangi sebingkai foto
seorang wanita yang tengah tersenyum manis.
“Yeppeo”
Ku elus lembut foto tersebut.
“akhirnya, waktu yang ku tunggu
selama ini datang”
Ku pandang
kembali foto tersebut dan meletakkannya kembali diatas meja. Ku pandang 2 buah
benda disamping foto tersebut.
Ku sentuh
salah satu benda kecil disampingnya. “ini akan ku gunakan nanti” ucapku dan
kemudian mengambil benda satunya lagi. Ku cium aromanya dan menata benda
tersebut. “akan ku gunakan pada bagian terakhir”
“hahahahhahahahaha”
ku tertawa sekuat mungkin. Ini sungguh menarik.
Tobe continue
0 komentar:
Posting Komentar