Aku
tetap terpakU melihat tingkah sahabat ku itu. dia membelai cermin dihadapannya,
kadang sesekali dia mencium cermin tersebut. ‘apa sahabat ku ini tidak waras?’
batinku. Tanpa berfikir panjang ku buka suara untuk menghentikan aktifitasnya.
“sehun-ah”
panggil ku lantang. Sontak itu membuatnya berhenti dan terkejut melihat
kedatangan ku.
“neo..
ani, jisoon.. ap-apa yang ka-kau lakukan di-disini?” tanyanya terbata.
Dengan
cepat dia mendorong tubuhku dan menutup pintu secara kasar.
BRRAK
!!!
“tinggalkan
aku sendiri” ucapnya sedikit berteriak.
“sehun-ah,
apa yang terjadi padamu?” tanyaku lagi.
“tinggalkan
aku sendiri jisoon” pintanya.
Dengan
langkah gontai aku pulang kerumahku. Kurebahkan tubuhku diatas kasur, dan mulai
memejamkan mata untuk berfikir sejenak dengan kejadian tadi. Aku tak habis
fikir apa yang dilakukan sahabatku tadi sangat aneh.
“apa
karena cermin besar itu?” Tanya ku sambil mengingat kejadian tadi.
“ahhh…
tidak mungkin, ada apa dengan cermin itu?” gumamku penasaran.
“aku
harus tau, apa yang menyebabkan dia seperti ini padaku?” jelasku lagi sebelum
terlelap dalam tidur.
*jisoon
prov end*
*sehun
prov*
Ku
atur nafas ku dengan normal. Kejadian tadi sontak bembuatku shok.
“bagaimana
bisa jisoon, masuk kekamarku sembarangan?” Tanya ku sambil berfikir.
“dia
tidak boleh tau rahasiaku, atau dia akan merebutnya dari ku” jelasku
“aku
harus menjauhinya” jelasku lagi sambil memandang cermin besar dihadapanku.
*sehun
prov end*
(Skip)
Langkah
kaki seorang namja kini terdengar disalah satu koridor sekolah, dia berkeliling
sekolah untuk mencari sahabatnya. Kini langkahnya terhenti saat berada di depan
halaman sekolah.
*jisson
prov*
Pagi
ini ku cari sosok namja atau bisa ku sebut sahabat. Ya, dia sahabat ku tapi
kini berubbah 180% hanya selama 3 minggu. Ku cari diseluruh koridor sekolah dia
tidak ada. Kini langkahku terhenti di depan halaman sekolah.
Sosoknya
yang keren tetap terpancar dari gayanya. Dialah sahabat ku OH SEHUN. Ku
langkahkan kakiku mendekatinya. Tapi tunggu dulu….. dia melihatku dan kemudian
dia berlari menjauhi ku . apa ini? Bukan menyapa atau tersenyum, dia berlari
seperti melihat hantu kepadaku.
Dengan
sigap aku pun ikut berlari mengejarnya. Tapi saat ku sudah dekat ingin menarik
baju seragamnya. Tiba-tiba….
*tet..
tet.. tet…* suara bel masuk
Sungguh
dia sangat berubah, dari awal pelajaran dimulai, hingga pulang sekolah ini pun
dia tak memandangku.
Aku
tak habis akal melihatnya, aku ingin sahabtaku yang dulu kembali. Saat ku
melewati rumahnya, sepintas ide muncul dibenakku.
“ini
pasti berhasil” gumamku.
*TINGTONG*
bel rumah sehun
Dengan
mantap aku memencet bel rumah sahabat ku, untuk menjalankan rencanaku.
“eh…
jisoon, datang lagi ya? Mau ketemu sehun? Dia ada diatas, masuklah” tawar
eommanya sehun.
“ahh..
ani ahjuma, hari ini aku ingin minta ijin pada ahjuma” pinta ku.
“ijin?
Maksudnya”
“begini,
eomma dan appa pergi keluar kota, jadi tinggal aku sendiri dirumah. Aku takut
ahjuma, adi bolehkah aku menginap disini hanya untuk satu malam saja kok
ahjuma” jelasku meminta.
“hahha…
tentu saja jisoo, ahjuma sudah menganggapmu sebagai anak sendiri. Apalagi kau
sahabatnya sehun. Ya sudah, kau tidur sama sehun saja.”
“gomaweo
ahjuma. Emmm… jisoon pulang dulu mau ganti baju, nanti malam jisoon datang”
“baiklah,
jangan sungkan. Ne? “
“ne..
gamsahamnida ahjuma, jeongmal gamsahamnida”
“ne..
hahaha”
Kini
senyuman sukses terukir diwajahku. Dengan lancer aksiku kini sudah setangah
berjalan. Aku pun mengganti bajuku dan bergegas pergi kerumah sahabatku.
*TING
TONG*
“aneyeong
ahjuma”
“ohh
jisoon.. masuklah, sehun sudah tidur. Pergilah langsung kekamarnya. Kau
pasti sudah lelah kan?”
“ne,
gamsahamnida ehuma”
“ne..
cepatlah tidur”
“ne”
Dengan
sidap aku melangkahkan kaki ku menuju kamar sahabatku. Kini jantung ku berdegup
sangat kencang saat ku mulaimeutar knop pintu kamarnya.
CIEETTTT
!!! *suara pintu terbuka*
Kini
bisa kulihat, sahabat ku kini tertidur pulas ditempat tidurnya. Ku edarkan
pandanganku kesekeliling kamarnya. Dengan ornament-ornamen lampu hias dan
tempelan-tempelan gambar karyanya menjadi hiasan kamar ini. Termasuk cermin
besar terletak didinding kamarnya ini.
Ku
lihat jendela kamar sahabatku ini.
“tebuka”
gumamku saat melihat jendela kamarnya.
Karena
ku tak ingin sahabatku sakit, dengan segera aku menutupnya. Karena jendelanya
terbuka cahaya sinar bulan masuk kedalam kamarnya.
Ku
percepat langkahku menuju jendela tersebut untuk segera menutupnya, tapi
langkakhku terhenti didepan cermin besar ini.
Ku
menoleh melihat cermin tersebut, dengan seketika tubuhku mematung. Mataku
membulat akan tidak percaya apa yang aku lihat sekarang.
DEG’
Dia………
1 komentar:
KAk salah judul,,,, ini kan mirorr,, bukan memories,, >,<
Posting Komentar