RSS
IconIconIconIconFollow Me on Pinterest

Red Rose (chapter 12)



 *lian prov*
Ku ceritan semua yang ku ketahui tentang kris dan LINKA. Terlihat kedua matanya yang membulat dan mulutnya sedikit terbuka dengan ceritaku. Aku penasaran apa yang akan dilakukannya setelah mengetahui cerita ini secara detail.

“sica”
“emm”
“hanya itu yang ku tau tentang mereka berdua, bagaimana pendapat mu?”

Ku lihat dia sedikit berfkir kemudian berdiri secara spontan, ini membuat ku kaget.
*lian prov end*



*jesicca prov*
“aku mempunyai kesempatan”

Ku lihat lian sedikit membulatkan matanya mendengar ucapanku. Ini sungguh jelas, berarti hanya kris yang mencintai linka, sedangkan sang wanita. Dia belum tentu menyukainya. Kenapa dia harus memilih sakit dari pada bahagia? Bukankah kris itu bodoh? Ya itu perbuatan sia-sia.

“apa maksud mu sica”
“aku rasa, aku harus segera menumui kris”

Dengan sigap aku berlari dan memasuki rumah untuk mencari sosok yang ingin ku temui.
Tapi, tanpa mereka sadari. Dari kejauhan tampak seorang wanita berdiri melihat mereka, tidak hanya itu sang wanita tersebut tau dan mendengar pembicaraan mereka. Sedikit tersentak dengan cerita yang dia dengar. Diam-diam dia menghilang dalam kegelapan.


(skip)
Ku cari sosok namja tinggi, tapi dimana dia? Aku sudah lelah berkeliling di rumah besar ini. tapi sosoknya tak dapat ku temui.

“dimana kau?” gumamku pelan
“mencari seseorang sica?”

Terdengar suara asing di belakang ku. dengan sigap sosok asing itu terlihat wujudnya saat ku berbalik.

“linka?”
“ne”

Dia tersenyum? Ada apa dengan nya? Ku rasa hubungan kami tidak sedekat itu.

“kau terlihat sibuk sica” ucapnya.
“ne, aku mencari seseorang”
“kris?”

DEG’

Terasa sedikit sakit saat nama itu keluar dari bibir nya. Mataku memanas, tapi harus ku tahan.

“ne, linka. Apa kau tau dimana dia?”
“ani-yeo”
“jinja? Bukankah kau yeojachingu nya” ucapku sinis
“ne, kau benar. Tapi aku tidak selalu mengatahui keberdaannya. Karena dia selalu datang saat ku panggil”

Itu sindiran? Atau  ucapan pamer kepadaku. Hey, ayolah. Kalau itu benar kau sukses membuat ku tersentuh. Karena sekarang aku sangat cemburu dan marah dengan ucapannya.

“jangan terlalu bangga linka”
“aku tidak bangga”
“apa kau senang terus-menerus di sisi seseorang yang tidak kau cintai?”

Ku lihat dia terdiam, boleh aku tertawa. Dia sekarang kena balasan dariku.

“tentu saja aku senang”

Apa? apa dia gila?

“bagaimana bisa? Yang ada kau hanya akan menyakitinya. Karena kau tidak menCINTAinya”

Dia tersenyum LAGI.

“setidaknya aku memiliki hatinya. Perlahan-lahan cinta itu datang dariku untuk nya. Walau terlambat setidaknya rasa itu ada.”
“kau”
“sica, setidaknya carilah namja lain”
“kau mengancamku?”
“ne,”
“beraninya kau”
“jangan sentuh dia, jangan dekati dia. Karena aku tidak suka”
“kau”
“dia adalah milikku, KRIS adalah milikku.”

Aku mulai memanas dengan ucapannya. Dan semakin tidak terkendali. Ingin rasanya aku mencekiknya sekarang juga.

“itu tidak akan terjadi lagi linka”
“jika tidak, maka yang memiliki dia selanjutnya bukan kau”
“apa maksud mu”
“karena kau tidak bisa memilikinya, walau kau mencoba 1000 cara di dunia ini”
“kenapa tida?”

Ku lihat dia mendekat dan mengeluarkan suara tepat di telingaku. Seperti bisikan tajam, kalimat yang dia keluarkan sukses membuat ku membeku.

“ti-tidak mung-kin, ini bohong. Kau linka pasti bohong”
“coba saja tanyakan kepadanya”

Ini mustahil, ini tidak mungkin. Aku tidak bisa bersamanya..

Karena aku..
 
Tobe continue

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Unknown mengatakan...

-_____-""
menunggu lagi... >,<

Unknown mengatakan...

hehehe..

Posting Komentar