RSS
IconIconIconIconFollow Me on Pinterest

Lipstick (chapter 4)



Ku coba mengelilingi sekolah ini. setiap ruangan-ruangan ku lewati, tapi langkahku terhenti pada ruangan pojok kiri lorong ini. ku edarkan pandangan kedalam ruangan ini. tepat pada bangku paling depan mataku tertuju.

“kosong” gumamku melihat bangku tersebut.

Kemana dia?

“hei” sapa seseorang menepuk pundakku.
“ahk,tao”
“hk,kris”
“…”
“ngapain disini?”
“maunya?”
“eh.. kok Tanya balik.”
“jadi?”
“kamu ”
“apa nya?”
“ya itu”
“apa?”
“itu”
“apa?”
“ahk.. lama-lama gila aku bicara sama kamu  kris.”
“syukur “
“eh.. kok syukur”
“kamu ngapain disini”
“ngapain ya?”
“pikun”
“lupa ”
“ujur”
“kejam amet kamu kris”
“luan ya”
“eh.. kris.. kris”

Ku masukkan kedua tangan ku kedalam saku. Dan mulai melangkahkan kaki menjauh dari ruangan tersebut.


(skip)
ku coba masuk kedalam ruangan terkutuk ini dan mulai mengedarkan pandangan keseluruh ruangan.

“sudah saat nya” gumamku
ku raih tas yang familiar bagiku dan mencoba meraihnya keluar dari ruangan ini.

BRRRAAAKKKK.

Ku tutup pintu ruangan ini sekuat tenaga. dan memutarkan benda kecil yang lengket disana pada putaran terakhir.

CKLEK

“selesai” gumamku kembali.

kini ku langkahkan kaki ku menuju jendela ruangan ini. bisa kulihat tatapan mata mereka yang penuh tanda Tanya yang tiada guna, atau pertanyaan yang seperti orang tiada dosa. Aku terus berdiri di didepan jendela sampai salah satu dari mereka mulai ….

Drrttt..drrttt

“yoboseo” ucapku
“kris.. apa yang kau lakukan?”
“menurut mu?”

Ku lihat tubuhnya lari ke pintu. Dia mencoba membukanya dan mendobrak pintu tersebut untuk dibuka.

“kenapa kau mengunci kami kris”
“….”
“hei, teman. Kau kenapa?”
“teman?”
“ya.. kau kan teman ku.. teman kami”
“siapa?”
“ya  kau”
“siapa?”
“ya kau kris”
“kris?”
“ya”
“hahahahahha ha” aku tertawa sekuat mungkin yang bisa disaksikan oleh mereka lewat jendela.
“kris.. hahahhaha.. teman kalian siapa tadi?  Kris?”
“kau kenapa kris”
“kalian masih ingat ini?”

Ku coba mengeluarkan benda kecil dalam saku ku dan memutarkan bagian bawahnya.  Ku lihat mereka melihat coret-coret yang ku tulis di jendela ruangan ini. dan pada coretan terakhir..

“apa??? kris jangan bilang.. kalau ka-kau..”
“kau ingat?”
“tapi.. kau.. kan..”
“sudah lama kita tidak berjumpa sobat”
“tidak… jadi kau”
“tao..kau tau bagaimana rasanya?”
“kris ku mohon ja-“
“DIIIAAMMM”
“kris kita ini kan-“
“kris,kris,kris. Kalian.. aarrgghhh”
“apa ini? kris kenapa ada cairan di seluruh ruangan ini?”
“diam lah, dan nikmatilah”

Ku lihat aksi-aksi brutal mereka yang ingin keluar dari ruangan tersebut. ada yang hanya menangis pengharapan, ada yang mengeluarkan kata-kata abjad yang tidak tertata, dan ada yang memohon akan masa lalunya.

“kris”
“lihat lah ini”

Ku tunjukkan sebuah benda kecil berbentuk persegi.

“apa itu”
“menurutmu”
“korek”
“selamat menik mati”
 "tapi kri-“

BEEP

ku matikan telepon ini dan mulai memutar bola kecil di samping benda persegi yang ku pegang dan melemparnya ketempat sasaran ku.

“malam yang sangat mengasyikkan “ ucapku sambil beranjak pergi dari tempat tersebut.
 Ku lempar sembarangan tas yang ku bawa sejak tadi ke tempat terkutuk yang sudah ku binasakan.
“HAHAHAHAHA” tawa ku.
Ku coba berjalan dan meraih sebuah bingkai foto yang terpampang jelas di atas mejaku.
“hanna” ucapku mengelus lembut foto tersebut dan meletakkannya kembali.

Ku tutup jendela rumah ku dan tidak lupa mengunci pintu. Ku ambil secangkir minuman dan sepiring makanan. Ku bawa keduanya sebuah ruangan didalam rumah ku.


CIIEETTTT

“hai chagia” sapa ku padanya

Ku coba mendekat pada sesosok orang yang begitu ku cintai. Ku elus lembut rambutnya dan tak lupa mengecup pelan keningnya.

“apa kau merindukan ku?”

Ku sentuh wajahnya yang indah. Dan tangannya yang lentik..

“kau begitu sempurna”

Ku tarik sebuah kursi dan menggeserkannya mendekat pada wanita ku. ku pandangan wajahnya tiada henti. Ku lihat kedua bola matanya yang indah itu bergerak, itu pertanda dia akan bangun. Dengan segera aku mengembil benda yang ku bawa tadi untuknya.

“kau sudah bangun?” Tanya ku saat mata bulatnya menatapku ku coba mendekat dan duduk tepat disebelahnya. Ku sentuh kembali wajahnya yang selalu menggugah hatiku, jemari-jemariku mulai terhenti saat menyentuh benda yang melengket di bibir indahnya.
“arggghh.. tidak-tidak.. kenapa ada disini huh!!!” teriakku padanya

Ku tarik benda tersebut dengan pelan untuk mencoba membukanya

“keindahan mu akan hilang, kenapa kau letak ini di bibir indah mu huh!!” ucapku saat sudah membuka benda tersebut dari bibirnya
“kau tau.. itu akan merusak keindahan wajah mu. Kau itu huh!!”

PLLAAKKK

Hening….

“hiks…. Hikss…”

Ku dengar dia menangis..

“hanna”

Dia menangis, ku coba mendekat kembali padanya dan mengelus lembt pipinya.

“mianhae”

Ucapku sambil memeluknya dalam dekapanku.

“mianhae hanna. saranghae”
“kris”
“ne,hanna”
“tolong hentikan semua ini”

Ku lepas dia dalam dekapan ku. apa yang dia bilang? Hentikan.

“apa maksud mu hanna”
“hentikan semua ini kris”
“aku sudah setengah jalan hanna”
“ini salah kris”
“DIIIAAAMMMM”

Ku coba mendekat dan menarik rambutnya dengan tangan ku

“diamlah, kau hanya perlu duduk disini saja. Menunggu aku pulang. Yang mengerjakan ini semua dalah aku. Kau tau siapa? AKU. Hahahahahah”
“kau mencintai ku kan?”
“tentu saja. Kau tau berapa lama aku mengejar mu?”
“aku tau”
“kau tidak tau”
“kris”
“HENTIKAN!!!Kenapa kau terus memanggilku kris. KRIS”
“kenapa kris… kenapa harus seperti in kau buat mereka”
“DIAM LAH. Dan makan yang ku bawa itu”Ucapku dihadapannya
“tapi kau mengikat kedua kaki dan tangan ku”
“itu salah mu yang mau lari dari ku. kau itu milikku, kau dengar huh!”
“kris”
“kau tidak bisa diam ya”

Ku coba mendekat padanya lagi dan mulai mengeluarkan sebuah benda bulat dan menarik ujungnya

“tidak.. kris.. kris.. ku mohon jangan”
“kau harus diam”

Ku letak benda lengket tersebut tepat di bibirnya.

“seharusnya kau jangan begini chagia” ucapku mengelus lembut pipinya.

Ku lihat dia memberontak dan manatap mataku intens. Ku coba berdiri dan pergi meninggalkannya.

“jaljayeo chagia” ucapku mengecup keningnya

Kini ku duduk di ruang tengah. Memegang sebuah kertas berita pagi ini. mencari sebuah penggalan cerita yang memuaskan ku.

“ini dia” ucapku saat menemukan halamanya

Tidak ada yangtidak mengasyikkan selain membaca berita pagi ini, berit yang ku tunggu tentang sekolah ku.

‘apa kau menyukainya teman?’

“hahahha”

Tobe continue

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Suamiku Mati,, TT__TT

#pundung_si_pojok_kelas

Unknown mengatakan...

hihihi.. mian :D

Posting Komentar