“maaf kan aku kai”
“hey.. sica.. jelask-“ ucapan ku terputus saat tubuhnya
menghilang dari pandangan ku.
(skip)
Ku coba merapaikan sedikit tatanan rambut dan pakaian ku.
‘mari kita coba’ ucapku menatap bunga di hadapanku.
Kedua kaki ini terus berjalan
menerobosi setiap orang yang berlalu lalang di kota besar ini.
‘dimana dia?’
gumamku. Jika sica tidak bisa memberitahukannya, maka aku sendiri yang turun
tangan. Ku lihat seorang malaikat ah.. bukan bukan malaikat maksud ku wanita
yang kulihat semalam.
Malaikat itu berdiri di pinggir
jalan, walau pun ku tau dia manusia tapi tetap saja dia seperti malaikat.
‘terlalu indah’ ucapku sambil
tersenyum memandang nya.
Tttiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttt…*suara
jam
“sial” umpat ku
Kenapa harus sekarang huh! Ku
lihat jam ku mengeluarkan warna kuning kemerahan. Ku coba mempercepat langkah
kaki ku sebelum aku berubah total setidaknya bunga yang ku beli ini sampai
ditangannya.
Terasa aroma farfum yang menusuk
hidung ku. ‘inikah baunya’ gumam ku mendekati wanita tersebut. bau ini sangat
familiar, bukan hanya sekedar bau. Tapi
bau ini membuat ku nyaman berada didekatnya.
“permisi..” ucapku
“ya..” jawabnya berbalik menghadapiku.
“hai.. ak-ak-aku.. ingin
memberikan ini padamu” ucapku menyodori seikat bunga dihadapannya.
Ada yang aneh darinya, bukan
tolakan atau sambutan yang kudapat. Tapi hanya keheningan, dia menatapku dengan
2 bola matanya yang indah. Tubuhnya mematung dan mulutnya sedikit terbuka. Apa
aku segitu mempesonanya? Hehe..
“maaf.. hai.. kau tidak apa-apa?”
Tanya ku
“k-ka-kau..”
DEG’
Dia….
‘Menangis?’ cairan bening itu
lolos begitu saa dari pipinya. Hei, kenapa dia hoby sekali menangis?
“hey, kau kenapa menagis?” ucapku
sedikit mendekatinya.
Dan ini membuatku terkejut lagi,
saat ku mendekat dia mundur. Ku coba kembali mendekat tapi tetap saja dia
mundur dan semakin terisak dalam tangisnya. Apa aku seburuk itu?
Dan saat dia berbalik untuk
mengambil langkah menjauhi ku..
“HEI AWASS.. “ teriakku
TIIIIIIiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Ku coba berlari mengejarnya dan Saat
jemari ku akan menyentuh nya, saat itulah lingkaran merah muncul di sekitarku.
Dan aku..
“sial” umpat ku melihat seluruh
tubuhku…
Tobe continue
0 komentar:
Posting Komentar