Drrtttt. Drrttt…
Akhh. Aku sudah bangun dari mimpi
buruk itu. ku ambil handphone yang bergetar di sampingku dan membaca pesan
masuk.
“from: baekhyun
Jangan lupa datang ke tempat yang kita
janjikan, chagi”
Akhh, aku lupa. Aku punya janji aku
harus bersiap-siap, ku mendekat kearah lemari dan mambukanya. Mataku kembali
terbelalak.
“di-dimana ba-baju ku?”
Terlihat pakaian-pakaian kuno yang
bergantungan didalam lemari. Ku sentuh baju-baju tersebut dan bisa ku tandai
kalau baju ini adalah bajunya..
“resale”
Ku boca berlari keluar tapi pintu
tersebut…
BRRRAAKK….
“RESALE..” teriakku…
“ku pukul pintu ini berkali-kali..
“aku mau keluar.. aku harus keluar…
apa yang kau mau huh!”
“kau tidak boleh pergi..”
“kau gila.. kau perempuan gila. Aku
bukan kau, aku ya aku. kau ya kau. Kenapa kau mengaitkannya kepadaku?”
“karena kita memiliki kesamaan”
“ aku tidak sama dengan mu. Aku waras
sedangkan kau GILA”
PLLLAAKKKK..
Terasa sakit dipipi kiriku akibat
tamparan yang berasal dari seorang wanita yang menunjukkan sosoknya tepat
dihadapanku. Dengan melototkan kedua matanya dia memandangku.
“kau marah huh!”
“vian…”
“apa maksud mu?
Bukankah vian sudah kau bunuh huh! Dasar wanita GILA”
“hahahahahaag.. belum sayang”
ucapnya menyentuh pipiku lembut..
“apa maksud mu?”
Ku lihat dia menunjuk sebuah foto
didalam tasku. Dia menarik foto tersebut dan menunjukkannya kepadaku..
DEG’
“baekhyun”
“bukan, tapi vian”
“ jangan sentuh dia”
“kau tau, mereka bilang aku gila
dan tidak waras pada pagi itu. padahal aku masih waras, jadi ku buat saja ucapan
mereka menjadi nyata… hahah kau tau mereka tetap memanggilku gila. Wanita gila
kenapa tidak wanita waras. Kan seharusnya kebalikannya?”
“apa mau mu huh! Kenapa di buku
dan dari pandanganku berbeda”
“itu aku yang mau. Aku mau kau lihat yang baik tentang
ku”
TOKTOKTOK
“Lily….”
Deg’
baekhyun…
“em.. ku rasa dia sudah datang….”
Ku lihat resale, membuka lacinya
lagi dan mengeluarkan sebuah benda tajam nanruncing.
“apa yang mau kau lakukan?”
“Lihatlah kecermin”.
Aku seperti sudah dikendalikan,
tubuhku berputar dan berjalan mendekat cermin….
Kini kembali lagi aku sadar di…
“kamar”
Tidak.. ini masih dikamarku.
Terlihat ditangan kananku sebuah pena dan buku dihadapanku. Rintik-rintik hujan
terhias dijendela….
Ku lihat buku dihadapanku ini.
coretan-coretan panjang sudah tertulis yang membuatku ingin membacanya…
“2 oct, 1663.
Kini ujung penantianku sudah
ketemu titik terangnya…
Mereka mulai terdengar,
langkah-langkah kaki yang terburu-buru dan decitan-decitan kayu karena pijakan
mereka.
Mereka, mereka yang sudah bosan.
Mereka yang marah…
Mengambil sebuah benda hitam dan
menekan platuknya….
Mengarah pada….
“resale..”
Ku coba berbalik dan..
DOORRR
Kini aku terbangun kembali dari
tempat tidurku…
TOK TOKTOK..
“lily.. buka pintunya..”
“sebentar..”
“lily.. ini aku baekhyun”
Kini ku langkah gontai membuka
pintu..
CIIIIEETTT.
Terlihat wajah pria yang ku
cintai yang tengah tersenyum manis melihatku. Tunggu dulu, wajah ini sama. sama
seperti …
“vian”
Patas aku merasa seperti familiar
saat melihat wajah vian. Karena wajahnya sama seperti baekhyun..
“lily…”
Ku lihat raut wajahnya berubah
menjadi cemas. Ada apa dengannya… ku ikuti laju arah kedua matanya mengarah
kedadaku..
DEG’
Tidak.. tidak mungkin…
Bukan kah itu hanya..
“mimpi?”
“lily… kau…”
Kulihat kedua tangan ku yang
menyentuh dada. Mereka semua berwarna..
“merah..”
“lily.. kau berdarah.. apa yang terjadi..”
Ku coba berjalan mundur.. saat
tubuh baekhyun mendekat padaku
“ti-tidak.. aku.. aku..”
“lily”
Ku lihat dibalik punggung
baekhyun…
DEG’
“resale..”
Dia tengah berdiri tersenyum
manis melihat ku. sedangkan baekhyun, diam melihat ku dengan miris…
Aku terjatuh kelantai dan
berakhir semuanya menjadi…
“kematian….”
END’
0 komentar:
Posting Komentar