RSS
IconIconIconIconFollow Me on Pinterest

Black Wind (Chapter 5)

Dengan langkah gontai aku keluar dari rumah wanita itu. kenapa dadaku terasa sakit lagi? Siapa wanita itu kenapa dia begitu penting dan sangat ku lindungi? Apa hubungannya dengan ku? dada ku terasa sakit kembali dan wujud ku…

“akkhh..kenap-ppaahh ini? tubuh ku..”

‘manusia?’ gumamku dalam hati.

aku terjatuh ketanah terasa sedikit sulit ku menghirup udara. Tapi, kali ini sakit ini berbeda dari sebelumnya.

“kenapa bertambah sakit?” erang ku.
“ka-kai..”


Terdengar jelas suara dari belakang tubuhku. Saat ku menoleh ingin tau siapa pemilik suara tersebut. dan ternyata pemilik suara itu..

“ka-kai??? Tid-tidak mungkin… KAII” teriaknya memelukku.
“…”
“ku kira, ku kira kau benar-benar sudah mati “ jelasnya
“dan ku fikir kau mendonorkan JANTUNGmu untuk ku” jelasnya kembali.


‘jantung?’ gumamku

Jadi….

Dia..


“ji-jiyeon..”
“ne?”



Aku hanya memandang wajahnya dari jarak sedekat ini. samar-samar terlintas beberapa memori di kepalaku tentang aku, seca dan jiyeon.



#flashback#
Sudah biasa kalau setiap pagi aku berangkat dengan seorang wanita yang tangannya sedang dalam genggamman tangan ku. terlihat jelas rambutnya yang bergelombang menyentuh wajah manisnya itu.
Entah kapan perasaan ini hadir tapi aku ingin mengakuinya. Kalau perasaan ini ada dan hadir untuknya.

“kai…”
“emm”
“besok jangan jemput aku ya”
“kenapa jiyeon?”
“emm.. ada urusan keluarga”
“lama?”
“iiya sekitar 2 minggu. Jadi nanti permisi-in aku ya “
“oh, ok. Tapi, jangan lupa oleh-oleh  untukku ya” pinta ku sambil nyengir dihadapannya
“aish, kau ini. ok, akan ku bawa”

Terasa sedikit berat mendengar kabar darinya. Walau dia hanya pergi selama 2 minggu tapi itu begitu lama untukku. Hey, ayolah aku seorang pria yang sedang jatuh cinta. Kenapa wanita ini harus pergi selama itu. aish, aku bisa gila selama 2 minggu tanpanya.



(skip)
Ku buka kasar buku-buku yang berserakan di atas meja belajar dan melemparnya sembarangan.

“aarrgghhh” erangku frustasi.
“kau dimana jiyeon?” ucapku melihat handphone di hadapanku.

Di telephone, nomernya tidak aktif. Datang kerumahnya, eh ternyata masih kosong di tinggal penghuninya yang belum pulang. Ini sudah 3MINGGU lebih hampir sebulan. Bukankah dia berjanji padaku hanya 2 minggu? Aish, aku tambah gila seperti ini.


TOK TOK TOK

“kai..”
“ne, eomma??”
“ada secha tuh”
“suruh masuk aja ”



CIIEETTT


“hey, black boy!!”
“huh, apa-an itu?”
“ya kamu kai”
“arrghh.. “
“wae-yeo?”
“jiyeon”
“dia lagi?”
“kok dia lagi? Kamu taukan perasaan aku ke dia cha. Lihat, 3 minggu lebih dia engga kasi kabar ke kita. Dia kemana? Gimana kabarnya? Dia pindah ? kita engga tau sama sekali cha”
“cha..”
“emm”
“tau engga”
“apanya?”
“jiyeon”
“wae?”
“DIMANAAA..”
“rumah sakit” jawabnya cuek


DEG’

Rumah sakit?

“apa maksud mu cha?”
“dia dirumah sakit dari  2 minggu yang lalu”


Aku langsung berdiri menyambar jaket dan pergi kerumah sakit.


“hey, kai kamu mau kemana?”


Ku terus berlari menghiraukan setiap perkatan orang-orang yang lewat. Tujuan utama ku sekarang adalah JIYEON.

Dan disinilah aku, dari jendela luar dapat terlihat jelas oleh kedua mataku. Seorang wanita tertidur dalam keada-an koma. dan yang lebih mengejutkan ku, wanita yang ku cintai itu sedang sakit kelainan JANTUNG.
Sejak saat itu, sejak hari itu. yang ku tau hanya cintaku, wanitaku dan JIYEON ku untuk hidup. Walau aku harus mati untuk membuatnya bangun dan dapat melihat dunia ini lagi. Aku memberikan JANTUNG ini, yang berisi tentang nya, tentang cintaku dan memoriku bersama nya untuk dia miliki.
#flashback end#


Tobe continue

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar