LINKA

Perlahan mata ku terbuka, walau sedikit berat ku coba sekuat mungkin.  Dengan suasana hening ruangan ini terhias dengan kelopak mawar merah di seluruh lantainya dan tak lupa di lengkapi dengan lilin yang mengelilingi ku yang tengah terduduk di lantai.

Kini mata ku tertuju pada sebuah gelas didepanku.

 Sebuah gelas yang berisi dengan cairan berwarna merah dan berbau amis yang menggiurkan. Tangan ku secara cepat meraihnya dan meminumnya secara rakus.

‘ada apa dengan ku?’

“gwechana”

Sebuah suara menyeruak di ruangan ini.

“siapa kau” teriakku meletakkan gelas setelah ku minum isinya.

Tampak dalam  sebuah bayangan hitam memandangku dengan cahaya matanya berwarna biru kemerahan. Dan menghilang dalam sekejap bersama angin.

Ku coba berdiri dan mencari pintu keluar. ‘dimana ini?’ aku terus mencarinya dan mendapatkan titik terang dalam pencarianku.

CIIIEETTTTT…

Ku buka secara perlahan pintu ini, dan di sambut oleh segerombolan orang-orang yang tidak ku ketahui identitasnya.

‘siapa mereka?’ batinku.

“selamat datang” ucap seorang wanita tua memelukku.

“selamat datang dalam keluarga baru mu” jelasnya lagi.

“siapa kau” Tanya ku

“aku, eomma mu yang baru”

“baru?” Tanya ku

Ku lihat orang-orang di sekitarku, mereka tersenyum dan seperti gembira akan kedatanganku.

“eomma” panggilku.

 “ne, benar.. aku eomma mu” ucapnya memelukku lagi.

“dan aku appa mu” ucap seorang pria sedikit tinggi dari ku

“ne, appa” ucapku memeluknya.

“perlihatkan kepada kami”

“mwo-ya?”

“taring mu”

“taring”

“kau sudah meminum darahnya kan?”

“darah”

“kurasa reaksinya akan bekerja sedikit lagi”

“eomma, aku.. aku”

“ya.. kita keluarga vampire”

DEG’

“vampire?”

Seketika lutut ku bergetar dan melemas. Vampire, ya aku tau apa itu vampire. Tapi, kenapa aku bisa? Menjadi vampire?

“aku tidak mau menjadi vampire” ucapku lantang di hadapan mereka semua

Seluruh pasang mata merah nan tajam tertuju kearah ku. ku rasa aku menyebutkan kalimat yang salah.

“rrrrrrrgghhhh.. apa kau bilang!!!” teriak seorang wanita mengerang kepadaku.

“matilah aku”