RSS
IconIconIconIconFollow Me on Pinterest

Red Rose (prolog)



Terasa sedikit perih, tapi aku harus berdiri di posisi ini. teringat sudah 5 jam berdiri di tempat yang sama. ini sungguh membuat kedua kakiku keram. Sedikit pun tak ada pergerakan dari mereka.

Tercium aroma yang menyengat.

‘darah’

Tidak sulit untuk menebak aroma ini.

‘apa mereka mengetahui keberadaan ku?’
Kalau iya, ini sungguh mengesalkan.

CIIEEETTTT..

Dari balik dinding tembok yang tak jauh dari perumah mereka. Pergerakan yang ku harapkan muncul, ku lihat beberapa orang keluar dari rumah. 3 namja 2 yeoja. Terlihat seseorang di antara mereka mengeluarkan sebuah mobil hitam dari garasi dan seorang yeoja membukakan pintu mobil.

Ku lihat salah satu namja menggendong seorang wanita. Terlihat jelas oleh ku wanita itu tidak sadarkan diri. Wanita itu….

‘sedikit aneh’

Tubuhnya yang seperti tinggal tulang, rambutnya terlihat acak. Dan wajahnya terlihat tua,

“siapa yeoja itu?”

Terlihat seorang pria tinggi yang berdiri di depan pintu tak bergeming. dia hanya menatap wanita itu hingga benar-benar masuk kedalam mobil.  Ku lihat mobil itu pergi hingga tak bisa ku lihat lagi. 

Terakhir,..

Namja di depan pintu itu, masih tidak bergeming. dia berdiri masih dalam posisi yang sama, dengan postur tubuh tinggi, kulit putih. Dia melengkapi tubuh yang sempurna.

“siapa dia?”

BRRRAAKKK…

mata ku mebulat seketika, dengan sekali kedipan mata ku. dia sudah menghilang entah kemana.

“dimana dia?”

“kau mencari ku?”

DEG’

Tubuhku terasa dingin dan kaku.  Lutut ku terasa lemas dan tak berdaya, menelan air liurku terasa tercekat. Ku pejamkan mataku erat-erat, saat semuanya terasa sulit untuk ku bernafas.

Terasa sakit dan panas, saat 2 buah benda tajam nan dingin menyentuh leher ku.

(skip)
Kehilangan sebuah ketua, adalah berita terheboh saat itu, aku duduk di bangku paling belakang mendengarkan cerita dari eomma, tentang pembantaian ras kami dari VAMPIRE.

“sica..”
“ne, eomma..”
“malamm ini, tetaplah di rumah bersama adik-adik mu”
“wae?”
“tugas”
“aku ikut”
“jangan”
“aku sudah besar, sudah dari tradisi untuk ku melanjutkan tugas ini”
“memburu vampire bukanlah pekerjaan rutinitas, tapi ini memang keharusan demi ras kita”
“eomma”
“tetaplah di rumah”

Malam  ini ku lihat kedua orang tuaku lewat jendela kamar. aku sudah besar, walau belum berpengalaman aku harus mencobanya. ku tarik tas berbentuk kotak dari bawah tempat tidurku.
Tas ini, di lengkapi dengan semua kebutuhan ku, mulai dari benda yang tajam hingga benda yang akan membunuh mereka.
Dengan mantap ku pijakkan kaki-kaki ku kedaerah terlarang ini. dengan sigap ku mencari tempat untuk menjadi markas ku memata-matai mereka.

BRUUUKKK..

“awww…”

Aku menabrak seseorang.

“mianhae-yeo” ucapku menunduk beberapa kali

Lawan bicaraku hanya diam tak bergeming melihatku. Dia tidak lihat apa, barang yang kubawa cukup berat. Mengapa hanya melihat? Dasar orang tidak berkeprimanusiaan.
Ku coba untuk mengabaikannya yang terus memandangku dengan tatapan ‘aneh’. Pandangan apa itu? terpesona? Atau melihat rendah diriku?.

“AAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKHHH..”

Sebuah teriakan memekakan telingaku. Aku tanda suara itu, aku sangat kenal suara itu.. itu..

“eomma”

Dengan sigap ku berlari dengan secepat mungkin dan mencari sumber suara tersebut. ku lihat eomma yang di cekik, dan appa yang tak bernyawa lagi.

“APA YANG KALIAN LAKUKAN!!!”

Ku lihat 6 pasang mata melihat ku, sungguh ini sangat  mengerikan.

“apa yang kau lakukan disini? lari sica” ucap eomma
“eom-eomma bi-bilang lari….”

“shireo”

Ku lihat seorang yeoja mendekat padaku, dia sedikit mengerang dan memamerkan deretan gigi-gigi tajamnya.

“lian” panggil seorang namja yang takjauh darinya

Yeoja ini berhenti, dan hanya menatapku. Tapi..

‘dia tersenyum… SINIS?’ gumamku

Ada apa dengan nya? Dengan cepat ku manfaatkan situasi dan mengeluarkan sebuah benda yang sudah ku persiapkan jauh-jauh hari.

“ini… kalian lepaskan orang tuaku..”
“AARRRRGGGHHH…..”

dengan spontan mereka semua mengerang dan ada yang terjatuh kelantai, mencakar , dan mundur beberapa langkah.

“ku bilang lepaskan orang tuaku”

tidak

DEG’

Sebuah suara mematikan langkah ku. suara itu terasa sangat dekat dan menyengat. Seketika benda di tangan ku jatuh saat terasa sentuhan dingin menyentuh punggungku.

*kris prov*
“apa yang kau lakukan KRIS??”
“ini cara terbaik, sebelum kita binasa dengan benda yang mematikan itu”
“KRIS..”
“aku akan mengurusnya”

Aku tidak tau apa yang ku lakukan, mengikuti naluri itu mungkin alasan ku. apa yang akan terjadi kedepannya nanti kalau aku mengubah nya??
Ini cukup membuat ku tertarik.

END’

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Lanjuuttt,,, >,<

Unknown mengatakan...

jangan lama2 kak,,, XDb

Unknown mengatakan...

yoooo...

Posting Komentar