Apa ini?
terasa kupu-kupu terbang di
sekitar perutku. Semakin lama genggamannya semakin erat. Dia mengantarku bukan
hanya sampai rumah tapi sampai tepat di depan kamar ku.
“sudah
sampai” gumamnya berbalik dan melihat ku.
“ne”
Masih
terasa jantungku yang berdegup kencang. Pegangan ini mengendur, aneh tapi ku
akui aku tidak ingin dia jauh dari ku.
ku
lihat dia mulai membungkuk dan mensejajarkan wajah kami. Dia masih sama,
menatap kedua mataku lurus kedepan.
Walau
sedikit aneh tatapannya. Tapi ini membius ku.
“kau”
ucap kris
“…”
“kau…
hati-hati dengan ku”
Sedikit
heran dengannya, tapi..
DEG’
Dia
mengecup lembut kening ku dan…
‘tersenyum’
Terasa
disengat dengan ribuat watt listrik. Tubuh ku menegang tidak bergerak, bisa ku
lihat tubuhnya yang semakin lama menjauh. Tapi tadi dia..
“tersenyum”
Masih
terasa kecupan lembutnya di keningku. Dan ku pastikan sekarang aku.. jatuh
cinta
“kepadanya..”
(skip)
Semua
seperti sihir dalam membalikkan telapak tangan. Teringatku, baru kemarin aku
melihatnya yang mengacuhkan ku. dan sekarang kami…
‘dekat?’
Ku kira
dia hanya melakukannya hari itu saja. Tapi ini sudah seminggu sejak kejadian
permintaan ‘bodoh’ ku. kami terus berjalan seperti itu. dia menegurku, dia
menjemputku, mengantarku dan tidak segan-segan sesekali dia mengajakku
jalan-jalan keluar. Yah, kalian pasti tau kan ‘hang out’ .
“hey
kris..”
“emm”
Ku
lihat dia masih focus pada benda di hadapannya. Ku perhatikan setiap lekuk
wajahnya, tidak ada yang tidak sempurna melekat di tubuhnya.
“kris..”
panggilku lagi
Masih
sama, dia masih asik dengan benda yang bernama ‘buku’. Ku pandang lagi
wajahnya, bisa di lihat kedua matanya yang bergerak kekanan dan kekiri. Mata
itu, berwarna coklat ke emasan. Terasa panas di sekujur tubuhku, hanya melihatnya
reaksi ku sudah berlebihan begini. Bagaimana kalau ku lakukan lebih dari
sekedar melihat. Ku rasa aku akan pingsan di hadapannya.
“hey,
sica”
DEG’
Dia
memanggil ku.
“..”
“sica”
Kini
dia menukar posisinya yang melihat buku menjadi melihat ku. akkhh, jantung ku
berdetak lebih cepat sekarang. Bagaimana ini, semakinlama terasa panas di
sekujur tubuhku.
“sica”
“emm..”
“bagaimana
dengan pencarian mu?”
“pencarian?”
“kemarin
eomma cerita padaku. Kalau kau sekarang sedang tahap pencarian pasangan, apa
kau sudah menemukannya?”
ku
lihat dia dengan tatapan yang sama, melihat ku tepat di kedua mataku. Tanpa
bergerak, tanpa berkedip. Aku suka caranya memandang ku. boleh kah aku memilih
mu sebagai pasangan ku? entah sejak kapan perasan ini datang tapi sekarang yang
ku mau adalah sosok namja di hadapanku ini.
“kenapa
terburu-buru?” sanggah ku
“waktu
mu sekarang tinggal 11 hari lagi dari waktu yang di berikan eomma”
“11
hari?”
“ne”
“kalau
aku tidak menemukannya?”
“maka
kau, akan di jadikan budak atau di binasakan”
“wae?”
“karena
dalam keluarga kita sangat ketat dengan peraturan, jika kau tidak memiliki
pasangan. Maka jati diri mu tidak pernah berkembang dan tidak bisa di gunakan.
Maka dari itu kalau tidak di jadikan budak, maka akan di binasakan. Karena
tidak di butuhkan”
“bagaimana
dengan mu” Tanya ku sepontan
Ku
lihat matanya sekarang bergerak, sedikit menggeser tubuhnya menjauh dari ku. ku
lihat dia memandang lurus kedepan. Sekarang aku tau arti pandangannya.
Pandangan itu, pandangan matanya.
‘kosong’
Tidak
ada isi, tidak ada obyek. Seperti sesuatu yang ia cari, dan ingin ia ketahui.
“aku
pergi dulu” pamit kris
“mwo?
Kau mau kemana?”
Dia
tidak menjawab. Ku lihat dia hanya membawa buku dan pergi begitu saja. Ada apa
dengannya? Apa aku salah bertanya? Akh, sica tidak bisakah kau jaga mulut mu
ini. bagaimana bisa aku bertanya seperti itu?
Ku
coba kembali ke rumah dan ke tempat teraman ku yaitu ‘kamar’. dimana lagi kalau
bukan kamar ku sendiri. Tapi saat ku menyentuh knop pintu. Terasa aroma asing
di sekitar ku, sepertinya ada seseorang yang memasuki kamarku.
Perlahan
namun pasti ku buka pintu.
CIEETTT..
Mataku
membulat seketika, tampak sosok wanita yang membelakangiku berdiri di depan
jendela. Dengan rambut panjangnya yang tergerai bebas. Dia mulai memalingkan
wajahnya melihat ku.
“si-siapa
kau?” tanyaku
Tobe continue
0 komentar:
Posting Komentar