RSS
IconIconIconIconFollow Me on Pinterest

RED ROSE (Chapter 4)

‘sial’ umpat ku dalam hati.

Jarak ini terlalu dekat, dia menatap ku tidak bergeming. aku tidak tau apa artinya ini, yang ku  lakukan hanya memperhatikan setiap senti wajahnya yang berada tepat di depan ku.
Bisa kurasakan aroma nya, rambut, mata birunya, hidung nya dan terakhir, bibir merahnya.

DEG’

Jantung ku berpacu semakin kencang. bisa ku dengar suara jantung ku yang berdegup ,Otak ku berkerja tanpa terkendali. Kaki-kaki ku tanpa ku perintahkan mengambil langkah kecil mendekat pada sosok namja di hadapan ku.

Dia masih berdiri tidak bergeming melihat ku. ku ambil lagi langkah untuk memperkecil jarak diantara kami. Dengan perlahan ku sentuh kemeja putih yang menutupi dada bidangnya. Perlahan namun pasti, jemari-jemari ku sudah sampai dilehernya, ku lihat dia menunduk untuk mensejajarkan wajah kami.
Terasa panas dan menderu di dalam tubuhku. Aku menarik tengkuk lehernya, bisa terasa hidungnya yang menyentuh wajah ku. dia menarik pinggangku untuk mendekatkan ke tubuhnya.

‘apa ini? aku tidak bisa mengendalikannya. Semakin lama semakin memikat ku’

Saat ku mulai memiringkan wajah.


BRAKKKK…





“APA YANG KAU LAKUKAN!!!”
“AAKKhhh….”

Seketika tubuhku terpental kedinding dan mendarat di lantai. walau sedikit kabur bisa ku lihat seorang wanita berdiri di depan jendela.



“eeeerrrrrrgggg…..”

ku dengar dia mengeram dan menunjukkan mata merahnya. Dan terakhir semuanya menjadi GELAP.

(skip)
Cahaya mata hari menyentuh kedua mataku. Sedikit sakit dan berat, ku edarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan. Aku sekarang berada di..

‘kamar’

Ku coba bangkit dari tempat tidur tapi..


TOK TOK TOK


“Si-siapa?” Tanya ku
“eomma”

Akkh, entah mengapa  Perasaan ku mulai tidak enak. Dengan ragu ku buka pintu kamar.


CIIEETTT.


Tampak lah seorang yeoja cantik yang menatapku dengan intens. Bisa terlihat matanya yang memerah tajam melihat ku.

“eo-eomma”
“aku mau bicara”
“ne”

Eomma masuk dan menatapku kembali.

“sica”
“ne, eomma”
“bukankah sudah eomma peringatkan. Kau untuk tidak mendekatinya”
“siapa?”
“kau tau siapa yang kita bicarakan”


‘KRIS’ batinku kembali berteriak.



“kau… kau tau apa yang terjadi tadi malam. Semuanya berantakan, semuanya kacau. Kris kembali menjadi halflife karena mu”
“aku?”
“ya, dengan jelas eomma memperingat kan mu. Kau tau, seluruh keluarga sudah sangat kasihan melihat kris yang menjadi halflife selama itu dan kau memperpanjang waktunya”
“memangnya tadi malam itu ada kejadian apa eomma”
“hanya turuti perintah eomma. JANGAN D-E-K-A-T-I  KRIS, mengerti?”
“ne eomma”
“pembicaraan kita selesai. Dan ini adalah peringatan keras untuk mu”


(skip)
Rambutku terlihat kusut dan wajahku terlihat suram. Kepalaku masih terasa sakit akibat benturan tadi malam. Tapi, kalau di ingat-ingat. Aku melihat sosok wanita.

‘siapa dia?’

BLUSHHH..

Terasa sedikit sakit, wajahku terasa di tampar angin. Terasa sebuah aroma masuk kedalam hidungku.

“kris” gumamku

Melihat sosok namja yang berjalan begitu santainya melewatiku. Dengan mantap ku kejar namja tersebut dan meminta penjelasan. Mengapa hanya aku yang tidak boleh mendekatinya? Mengapa hanya aku yang tidak boleh berinteraksi kepadanya? Kenapa hanya aku?
Dan perasaan ini. kenapa terasa aneh di dekatnya? Aku harus Tanya, aku harus menanyakan semuanya.

“kris.. kris.. hey kris”

Ku lihat dia berhenti dengan posisi membelakangiku. Ku coba mendekat dan melihatnya dari depan.

“hey kris”

Dia masih diam tidak bergeming.

“kris..”

Sama seperti tadi malam, dia hanya diam melihat ku.

“aku ingin bertanya”
“mwo-ya”

Eh, ku kira dia bisu.

“ekhem.. aku.. aku.. aku ingin bertanya kenapa hanya aku yang tidak boleh mendekati mu? Di dalam keluarga semuanya boleh mendekati mu. Kenapa hanya aku yang tidak boleh, wae?”
“jadi? Mau mu seperti apa?”
“mau ku? ya maunya seperti ini. kau menegurku, kau dekat dengan ku. dan sekolah kita kan sama, kenapa tidak berangkat bareng, pulang bareng”
“hanya itu?”
“ya”
“ok”
“mwo?”

Ku lihat dia pergi begitu saja tanpa menjelaskan apa maksudnya dengan kata ‘O-K’ hanya sekedar ok atau ok untuk menuruti semua keinginanku? Akhhh.. dia aneh.
Tanpa berfikir panjang ku coba berlari ke kelas dan mengambil tas secara kasar. Ku langkahkan kaki keluar dari sekolah ini.

‘dia’ gumamku.

Ini wakunya pulang sekolah, dan sekarang aku mengerti maksudn ‘O-K’  darinya karena sekarang seorang namja tinggi tengah berdiri di gerbang melihat ku.
Dengan sigap aku berlari mendekatinya. Tetap sama dan pandangan yang sama, dia melihat ku.

“sudah siap?” Tanya kris
“apa nya?”
“sudah lah ayo, kita pulang”
“ne”


DEG’



Tapi ini…

Terasa panas dan bergemuruh di dadaku. Saat ini aku pulang bersamanya, tapi..

Tangan kami..

Tangan nya…

‘menggenggam tangan ku?’

Bisa terlihat semua pasang mata melihat kami, dan yang lebih gawatnya. Seorang wanita dengan mata merahnya melihat ku dengan intens..


‘gawat’ gumamku

TOBE CONTINUE

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar