RSS
IconIconIconIconFollow Me on Pinterest

RED ROSE (Chapter 3)



Kini pikiran ku bertambah dua kali lipat. Siapa dia? KRIS nama yang tidak asing di telingaku. Aku terus berfikir dan berfikir.

“argghhhhhh” erangku



TOK TOK TOK


“siapa?” 


TOK TOK TOK


“siapa?”


TOK TOK TOK

Aish, udah kepalaku sakit di tambah lagi orang gila yang mengetuk pintu kamarku tanpa bersuara. Apa orang ini bisu? Budeg  mungkin.


 CIIETTT


“siapaaahhh..si-“ ucapku terpotong saat melihat siapa di hadapan ku
“kris”
“ne” jawabnya
“…”

Terjadi lagi, terasa sesak dan berat saat ku bernafas. Yang benar saja, siapa dia kenapa reaksi ku seperti ini. tubuhku terasa kaku dan sulit bergerak.

“turunlah, eomma memanggilmu” ucapnya dan langsung pergi.

Ku turuni setiap anak tangga, masih bisa kurasakan aroma tubuhnya. Ya dia KRIS, kenapa aromanya masih melekat di hidungku?. Sedikit merasa sensasinya kepalaku sedikit memiring dan memejamkan mata.

“sica”
“..”
“hey.. sica”
“ahh.. lay oppa”
“neo gwechana?”
“emm.. ne”

Ku lihat eomma berdiri di ruang tamu. SENDIRIAN dan tersenyum menyambut kedatangan ku.

“eomma”
“putri ku sayang, bagaimana keadaan mu? Apa sudah ada tanda-tanda nya?”

Aku tau kemana tujuan pembicaraan ini. PASANGAN, untuk menguatkan jati diriku sebagai vampire.

“ah.. belum eomma”
“ya udah, jangan terburu-buru.”

Ku lihat ada berbeda dari ruangan ini. lilin-lilin bergantung di langit-langit rumah, dan kelopak mawar bertebaran di pinggir ruangan. ‘ada apa ini?’

“eomma, apa ada acara penyambutan lagi untuk ku?”
“ah… bukan sica. Ini semua untuk KRIS”
“kris?”
“ya, ah. Kau tidak tau?”
“ani-yeo”
“malam ini akan menjadi malam kembalinya KRIS”
“wae?”
“karena sudah 500 tahun dia menjadi halflife”
“halflife”
“besok akan eomma jelasin, tapi ingat. Jangan ketemui KRIS, bicara maupun berinteraksi kepadanya sampai jam 12 malam ini”
“ne eomma”
“berjanjilah kepada eomma”
“ne eomma”


Ku coba melangkah kan kaki-kaki ku menuju tangga. Mungkin berdiam diri didalam kamar adalah ide yang bagus untukku sekarang.


BLUSHHHHH..


‘apa itu?’

DEG’

Aroma ini.. aroma yang tidak asing bagiku. Aku tau aroma ini, aroma yang menghipnotis ku. aroma yang membuat ku gila, dan aroma yang membuat ku mengambil langkah ini.
Tanpa ku sadari aku melewati garis kiri dari tempatku. Garis kiri daerah nya, daerah dimana tempatnya sekarang. Sebuah tempat yang sengaja di tutup eomma. untuk tidak di datangi oleh AKU.
Ku lihat kain merah menjuntai menyentuh lantai  yang menghiasi ruangan ini. dengan hiasan yang sama seperti ruang tengah. ruangan ini seperti ritual pertama kali kemunculan ku.


Ku edarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan. Ku cari sosok yang dinanti, setidaknya melihatnya saja sudah cukup, Aku akan pergi setelah melihatnya. TiDak ada salahnya kan? Eomma hanya menyuruhku untuk tidak berinteraksi kepadanya. Tapi melihat, eomma tidak bilang itu tidak boleh ku lakukan.


“kau tidak seharusnya disini”



Sebuah suara menyeruak di ruangan ini. suara ini, suara yang sama saat pertama kali kemunculan ku.

“pergi lah”


Suara yang begitu dekat dan jelas untuk ku dengar.

“tidak kah kau mendengar peringatan eomma?”
“..”


Aku terus mencari asal suara itu, tidak ada di belakang ku, disamping, maupun di depan ku.

“pergi lah”
“KRISSSSS..” teriakku



BLUSSHHH…..

“ne..” sahutnya tepat di hadapan ku.
 
TOBE CONTINUE

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Lanjuutttttttt,,,,,, nunggu lagi deh,, -_-

Posting Komentar